Dari situasi ini, tampaknya pasangan Wali sangat fokus untuk menyerang Abadi, sementara pasangan HC-Ganis tampak tidak menjadi sasaran langsung. Ini menunjukkan Wali menganggap Abadi sebagai saingan utama, sehingga mereka cenderung lebih aktif dalam menyerangnya. Namun, kurangnya kritik terhadap HC-Ganis juga bisa memiliki dua makna, yaitu HC-Ganis mungkin dianggap tidak terlalu kompetitif di mata Wali, atau tim buzzer Wali mungkin memilih untuk fokus pada Abadi sebagai target utama.
Rekomendasi taktis dan etis
Bagi para calon, menjaga etika dalam kampanye digital sangatlah penting, terutama dalam memastikan dukungan yang diberikan terlihat autentik dan tidak menimbulkan persepsi manipulatif. Strategi yang lebih etis dan efektif bisa berupa pengelolaan akun-akun resmi pasangan calon untuk memberikan informasi yang positif dan membangun, alih-alih menyerang lawan. Menghormati setiap kandidat dan fokus pada program kerja akan lebih menarik bagi pemilih cerdas yang jenuh dengan serangan dan kampanye negatif.
Respons Bawaslu dan pengawasan
Penggunaan media sosial untuk kampanye memang sah, tetapi jika disertai dengan serangan yang bersifat personal atau berpotensi menyesatkan, sebaiknya menjadi perhatian lembaga pengawas seperti Bawaslu. Bawaslu perlu memastikan kampanye berjalan dengan etika dan regulasi yang baik, termasuk di ranah digital.
Secara keseluruhan, kampanye digital yang sehat dapat berkontribusi positif bagi demokrasi dan membangun kepercayaan publik. Namun, bila berlebihan dalam sisi negatif, ini berisiko merusak integritas kontestan dan proses Pilkada secara keseluruhan.
Ditilik dari kenyataan di lapangan, warga kota Malang, khususnya kalangan orangtua, kalangan santri dan ulama dan wong cilik pada umumnya, mereka lebh percaya kepada Abadi yang telah lama mereka kenal dan pernah tahu hasil kepemimpinannya selama menjabat Walikota Malang. Memang sejauh ini belum ada update terbaru survey elektabilitas ketiga paslon.
Bagaimana terkait elektabilitas ketiga paslon ini, karena masih ada satu kali lagi debat publik ketiga paslon yaitu tanggal 20 November yad. Sedangkan pencoblosan dilakukan pada tanggal 27 November berikutnya.
Mempertimbangkan kondisi sosial-politik di Kota Malang, tampaknya Abah Anton dan pasangan Abadi memiliki dukungan yang cukup solid dari komunitas masyarakat lokal yang sudah mengenal rekam jejaknya.Â
Ketertarikan warga terhadap pasangan Abadi dari kalangan orangtua, santri, ulama, dan Masyarakat luas khususnya wong cilik merupakan indikasi sosok Anton, meski pernah memiliki catatan kontroversial, tetap mendapat kepercayaan berkat pengalaman masa lalunya sebagai Walikota. Ini memperkuat posisinya dalam segmen pemilih yang lebih tradisional, yang cenderung mengutamakan figur yang sudah teruji.
Terkait elektabilitas, beberapa poin penting dapat dianalisis: