Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Donald Trump Terpilih Kembali sebagai Presiden AS

6 November 2024   18:06 Diperbarui: 7 November 2024   04:32 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Donald Trump terpilih kembali sebagai Presiden AS. (Sumber: Brendan McDermid, reuters.com).

Biden dan pemerintahan Demokrat telah mengambil sikap tegas dalam mendukung Ukraina, yang sebagian besar didasarkan pada kepentingan strategis untuk mempertahankan hegemoni AS dan NATO di Eropa, serta untuk mencegah ekspansi Rusia.

Namun, pendekatan ini juga menciptakan ketegangan antara AS dan Rusia serta memicu ketidakpastian di antara sekutu Eropa, yang berada di garis depan risiko konflik.

Dengan strategi yang lebih terbuka terhadap perundingan, Trump kemungkinan besar akan mengupayakan stabilitas Eropa melalui pengurangan keterlibatan AS, dan mendorong Eropa untuk mengelola keamanan regionalnya secara lebih mandiri. Ini bisa mengubah struktur kekuatan di kawasan, yang memungkinkan Rusia memiliki lebih banyak pengaruh, terutama di bekas wilayah Soviet.

Menawarkan konsesi terhadap wilayah-wilayah seperti Crimea dan Donbass adalah salah satu usulan yang sering diutarakan dalam diskusi politik Barat sebagai cara untuk mengurangi ketegangan dengan Rusia.

Crimea, yang secara historis sudah berada di bawah pengaruh Rusia, dan Donbass, dengan populasi yang banyak pro-Rusia, telah menjadi sumber konflik utama sejak 2014. Solusi ini bisa diterima oleh Trump yang melihat stabilitas dan keamanan Amerika tidak memerlukan keterlibatan dalam konflik regional ini, terutama jika perundingan bisa menghasilkan jaminan stabilitas yang lebih luas.

Di bawah Trump, AS akan menurunkan dukungan bagi pemerintahan Zelensky jika dianggap menghalangi perundingan damai. Trump juga akan bersikap keras terhadap faksi-faksi nasionalis ekstrem yang terkait dengan elemen Neo-Nazi yang mempengaruhi pandangan beberapa kelompok pro-Rusia dan internasional terhadap Ukraina. Namun, ini bisa menuai kritik, terutama dari kelompok dan negara yang mendukung penuh integritas Ukraina dan yang menentang pandangan bahwa Neo-Nazi memiliki pengaruh signifikan di Ukraina modern.

Pendekatan negosiasi Trump juga berpotensi mengubah dinamika NATO. Trump dikenal mengkritik NATO, dan dalam masa jabatannya sebelumnya, ia menekan anggota-anggota NATO agar meningkatkan kontribusi mereka terhadap aliansi.

Di bawah pendekatan yang lebih pragmatis, Trump bisa saja membatasi bantuan kepada NATO dan meminta negara-negara Eropa untuk lebih berperan dalam keamanan regional mereka sendiri. Ini dapat meredam ketergantungan Eropa pada AS, tetapi sekaligus membuka ruang bagi pengaruh Rusia jika Eropa gagal mencapai kesepakatan pertahanan yang kuat dan efektif.

Perubahan kebijakan AS terhadap Ukraina dapat memberikan efek domino dalam geopolitik internasional. Kekuatan besar seperti China, yang memperhatikan langkah AS dan Rusia di Eropa, akan mengambil keuntungan dari pengalihan fokus AS untuk memperkuat pengaruhnya di kawasan Indo-Pasifik.

Sementara itu, negara-negara di Timur Tengah yang berhadapan dengan dilema strategis terkait Rusia, Eropa, dan AS akan perlu menyesuaikan kebijakan mereka dengan perubahan dalam hubungan internasional ini.

Indo-Pacific

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun