Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Pilkada Kota Malang Mendekati Pencoblosan Akhir Nopember 2024

5 November 2024   17:02 Diperbarui: 5 November 2024   17:04 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Abadi (Abah Anton-Dimyati Nasrallah) di Joyoagung Raya, Malang. Foto : Parlin Pakpahan.

Program fokus pada kesejahteraan dan inovasi sosial. Herri Cahyono yang memiliki rekam jejak sebagai filantropis dan Ganis, cucu mantan Walikota Ebes Soegiono, memberikan nilai tambah dengan pendekatan yang intens dengan kaum muda. Dengan program seperti kuliah gratis dan revitalisasi angkutan kota yang telah lama mati, mereka tampaknya ingin mengatasi tantangan kota dengan pendekatan yang inovatif dan lebih membumi.

Efektivitas menyasar generasi muda. Generasi muda cenderung menginginkan perubahan yang nyata dan inovasi yang dapat langsung dirasakan. Dengan adanya sembilan program yang ditujukan untuk pemuda, dari kuliah gratis hingga Usaha Lancar Jaya, Herri-Ganis dapat menarik simpati dari generasi milenial dan Gen Z yang mengharapkan perbaikan sosial-ekonomi yang inklusif dan partisipatif. Menjadi kunci bagi mereka adalah memperkuat visi bahwa mereka mampu melanjutkan nilai-nilai kepemimpinan yang inklusif dan menyentuh masyarakat secara menyeluruh.

Paslon 01 (Wahyu Hidayat-Muthohirin) -- gaya kampanye berbasis citra dan media nasional

Upaya membangun citra melalui dukungan media nasional dan elite politik. Wahyu Hidayat, yang didukung oleh Tempo dan jaringan KIM Plus di bawah Presiden Prabowo, menonjol dengan pendekatan yang lebih besar pada pembangunan citra melalui media. Dukungan dari elit nasional dan kampanye yang fokus pada program 1.000 event olahraga, seni, dan budaya ini memberikan kesan bahwa Wahyu-Ali ingin memposisikan diri sebagai calon yang punya dukungan politik kuat dan jangkauan luas.

Ketimpangan antara janji dan realisasi isu lokal. Meski demikian, Paslon 01 menghadapi kritik dari warga terkait kinerja mereka dalam menangani isu-isu dasar kota Malang, terutama di kawasan ikonik seperti Kajoetangan, yang sampai saat ini masih kurang tertata meskipun menjadi destinasi wisata utama. Belum adanya upaya nyata dalam penataan Dewan Kesenian dan Budaya juga menimbulkan keraguan di kalangan warga apakah program-program besar yang ditawarkan Paslon 01 dapat direalisasikan dengan konkret.

Strategi masing-masing paslon dalam menanggapi kritik dan tantangan

Pentingnya memperkuat kredibilitas melalui realisasi program kecil namun berdampak. Kredibilitas program menjadi salah satu kunci dalam memenangkan hati masyarakat. Paslon 03 dapat semakin menguatkan posisi mereka dengan membuktikan pencapaian di lapangan, misalnya dengan pendekatan langsung kepada UMKM atau penataan Kajoetangan. Paslon 02 dapat terus mengkomunikasikan kepedulian mereka terhadap kaum muda dan memastikan program-program yang dikampanyekan memiliki target yang dapat terukur.

Merespons kritik secara langsung dengan solusi nyata. Paslon 01 sebaiknya merespons kritik publik dengan solusi yang lebih konkret dan transparan. Mengingat adanya ekspektasi warga untuk penataan kawasan kota dan revitalisasi Dewan Kesenian, Wahyu-Ali seharusnya memberikan perhatian pada perbaikan-perbaikan kecil yang langsung dapat dirasakan masyarakat. Dalam debat kedua, mereka perlu menampilkan program yang lebih membumi serta sesuai dengan situasi nyata di Malang, bukan sekadar janji besar yang terkesan jauh dari kenyataan.

Pendekatan yang lebih personal dan responsif. Masyarakat kota Malang, khususnya kalangan akar rumput, menghargai interaksi personal dengan pemimpin yang mereka pilih. Paslon yang mampu mendekatkan diri secara emosional dengan warga cenderung memiliki daya tarik lebih kuat. Dalam hal ini, Abah Anton-Dimyati terlihat memiliki keunggulan, namun Herri-Ganis juga bisa meningkatkan pendekatan ini melalui interaksi yang lebih langsung dan aspiratif.

Ketiga paslon dalam Pilkada Kota Malang 2024 menunjukkan pendekatan yang berbeda, namun tantangan terbesar mereka adalah bagaimana membuat janji kampanye tampak nyata dan kredibel. Dengan mayoritas warga yang menaruh perhatian pada isu sosial-ekonomi, pendidikan, dan penataan perkotaan, Paslon yang dapat menawarkan solusi yang terukur dan langsung terasa manfaatnya berpeluang besar memenangkan hati warga. Bagi Wahyu-Ali, kelebihan citra melalui dukungan politik besar harus diimbangi dengan langkah konkret untuk membuktikan kemampuan mereka dalam mengatasi masalah-masalah riil di Kota Malang.

Joyogrand, Malang, Tue', Nov' 05, 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun