Skenario di mana IDF melakukan serangan terhadap Iran, terutama untuk menghancurkan reaktor nuklir dan kilang minyak, adalah masuk akal dalam konteks strategi keamanan Israel. Namun, mengingat besarnya risiko dan potensi dampak regional dari operasi semacam itu, Israel kemungkinan akan lebih dulu berusaha untuk mengurangi ancaman dari proksi-proksi Iran di Timur Tengah, terutama yang berbasis di sekitar perbatasannya.
Menghilangkan ancaman proksi Iran di sekitar Israel
Israel akan memprioritaskan untuk mengeliminasi ancaman langsung dari proksi-proksi Iran seperti Hezbollah di Lebanon, kelompok teror Syiah di Suriah, dan bahkan kelompok-kelompok militan yang beroperasi di Irak atau Yaman. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa jika terjadi serangan terhadap Iran, tidak ada ancaman militer besar yang bisa mengepung Israel dari berbagai arah.
Menghancurkan infrastruktur militer Hezbollah dan kelompok militan lainnya di dekat perbatasan Israel akan mengurangi risiko serangan balasan besar-besaran, terutama serangan rudal yang dapat menargetkan kota-kota besar Israel. Ini juga memungkinkan IDF untuk fokus pada serangan strategis terhadap target-target di Iran tanpa harus khawatir tentang eskalasi besar di front lokal.
Penargetan fasilitas Nuklir dan infrastruktur minyak Iran
Jika Israel memilih untuk menyerang fasilitas nuklir Iran, tujuannya adalah untuk menghancurkan atau menunda kemampuan Iran untuk mengembangkan senjata nuklir. Reaktor dan fasilitas pengayaan uranium akan menjadi target utama, terutama yang berada di Natanz, Fordow, atau Arak.
Selain fasilitas nuklir, menghancurkan infrastruktur minyak Iran, seperti kilang dan fasilitas ekspor minyak, akan memukul ekonomi Iran dengan sangat keras. Langkah ini bisa digunakan untuk memberikan tekanan tambahan pada pemerintah Iran agar berhenti mendukung kelompok-kelompok militan dan menghentikan program nuklirnya.
Implikasi strategi di tingkat regional
Serangan langsung terhadap Iran dapat memicu respons militer besar-besaran dari Iran dan sekutu-sekutunya di seluruh kawasan, yang dapat menciptakan eskalasi hingga tingkat perang regional. Iran mungkin akan mengaktifkan berbagai proksi di Timur Tengah untuk menyerang kepentingan Amerika dan sekutu-sekutu Israel.
AS kemungkinan besar akan mendukung Israel dalam operasi ini, mengingat hubungan aliansi yang erat serta kekhawatiran tentang ambisi nuklir Iran. Namun, AS juga perlu mempertimbangkan dampak terhadap stabilitas global, termasuk harga minyak dan akses energi.
Respons dari negara-negara lain di kawasan ini, seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, akan sangat penting. Kedua negara tersebut juga memandang Iran sebagai ancaman utama, dan mungkin mendukung upaya untuk menekan Iran, meskipun mereka akan berhati-hati dalam melibatkan diri secara langsung.