Sejauh ini, tidak ada indikasi kuat bahwa Hamas akan menyerah begitu saja. Kepalang gila, perlawanan Hamas akan terus berlanjut, terutama karena kelompok ini memiliki basis ideologis dan dukungan di antara sebagian penduduk Gaza.
Mencermati Hamas sudah satu tahun ini terkepung di terowongannya sendiri, dan IDF tidak mungkin membiarkan aliran logistik dan makanan masuk ke terowongan itu. Yang dikhawatirkan adalah para sandera yang tersisa semuanya sudah tewas sebagai akibat dari blokade pasokan pangan ke terowongan teror Gaza.
Situasi di Jalur Gaza dan terowongan bawah tanah Hamas menghadirkan tantangan kemanusiaan dan militer yang sangat kompleks. Blokade ketat yang diterapkan Israel setelah serangan 7 Oktober telah memperburuk kondisi di Gaza, menghambat pasokan makanan, air, dan obat-obatan. Jika Hamas dan para milisinya tetap bersembunyi di dalam jaringan terowongan tanpa akses ke pasokan, risiko kematian baik bagi milisi maupun sandera sangat tinggi.
Dari sudut pandang taktis, IDF memiliki dua tujuan utama, yi melumpuhkan Hamas secara menyeluruh, termasuk para pemimpin dan infrastruktur pertahanan mereka; menyelamatkan sandera dengan risiko minimal, meskipun sangat sulit mengingat ketidakpastian lokasi sandera dan kendali Hamas.
Risiko terhadap sandera dalam skenario ini sangat signifikan. Jika terowongan benar-benar terkepung tanpa suplai makanan dan air, kematian karena kelaparan, dehidrasi, atau eksekusi internal dapat terjadi. Pengalaman dalam konflik sebelumnya menunjukkan organisasi teror seperti Hamas biasanya menggunakan sandera sebagai alat tawar-menawar hingga titik terakhir, tetapi jika suplai habis atau situasi semakin tidak terkendali, bisa saja mereka akan memperlakukan sandera dengan kejam, termasuk eksekusi massal.
Upaya untuk menyelamatkan sandera membutuhkan intelijen akurat tentang lokasi sandera dan jaringan terowongan; operasi militer presisi, seperti serangan terbatas atau negosiasi melalui perantara, untuk mencegah eksekusi sandera di tengah tekanan terhadap Hamas.
Namun, karena Hamas diperkirakan sudah terisolasi total, kesabaran IDF dalam mengulur operasi mungkin hanya akan meningkatkan risiko bagi sandera. Fakta bahwa makanan dan pasokan medis tidak mengalir ke dalam terowongan memperkuat kekhawatiran sebagian sandera bisa saja sudah tewas akibat kondisi ekstrem ini.
So bagi IDF sekarang adalah bagaimana membersihkan Hezbollah dari Lebanon dan Syria secara efektif. Sementara Amerika menghabisi Houthi di Yaman. Itu yang nampak setelah dunia dikagetkan dengan tewasnya Yahya Sinwar.
Jika tewasnya Yahya Sinwar menandai melemahnya kekuatan Hamas di Gaza, maka IDF dan sekutu-sekutunya akan memperluas operasi mereka untuk menghadapi ancaman dari kelompok-kelompok militan lain yang terlibat dalam konflik ini, seperti Hezbollah di Lebanon dan Suriah, serta Houthi di Yaman. Langkah ini tampaknya bertujuan untuk membersihkan ancaman regional yang terkait dengan aliansi Iran, yang mendukung berbagai kelompok teror anti-Israel.
Analisis dari rencana tersebut mencakup beberapa hal penting :
1. Menghadapi Hezbollah di Lebanon dan Suriah