Koperasi dapat melakukan pemasaran bersama untuk meningkatkan visibilitas produk kopi mereka di pasar domestik maupun internasional.
Koperasi dapat memfasilitasi akses petani terhadap kredit permodalan untuk pengembangan usaha.
2. Transparansi rantai pasok yang lebih baik
Penerapan teknologi blockchain dapat melacak perjalanan biji kopi dari kebun hingga cangkir, sehingga setiap transaksi dapat dipantau dengan transparan.
Pengembangan platform digital yang menghubungkan petani dengan pembeli secara langsung dapat mengurangi biaya transaksi dan meningkatkan efisiensi.
Setiap kemasan kopi harus mencantumkan informasi lengkap mengenai asal usul kopi, varietas, proses pengolahan, dan harga yang dibayar kepada petani.
3. Sertifikasi dan standar kualitas
Selain sertifikasi Fair Trade, petani kopi dapat memperoleh sertifikasi organik, Rainforest Alliance, atau UTZ untuk meningkatkan nilai jual produk mereka.
Penetapan standar mutu kopi yang jelas dan konsisten akan membantu petani dalam menghasilkan produk yang berkualitas dan memenuhi permintaan pasar.
Implementasi sistem kontrol kualitas yang baik dari hulu hingga hilir akan menjaga reputasi kopi Indonesia di mata dunia.
4. Pendidikan dan pelatihan petani