Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Abah Anton Lawan Terberat dalam Pilkada Kota Malang

7 September 2024   17:25 Diperbarui: 7 September 2024   17:37 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Topeng Malang-an. (Sumber: Wedi Prayudha via kabarmalang.com).

Abah Anton Lawan Terberat dalam Pilkada Kota Malang 2024

Tema "Pilkada Kota Malang Integrasi dan Harmoni, Gak Nyoblos Gak Mbois Jess" menunjukkan upaya untuk merangkul semua lapisan masyarakat Malang dengan menggunakan bahasa khas lokal. Ini adalah langkah strategis karena penggunaan bahasa yang dekat dengan masyarakat bisa meningkatkan rasa keterlibatan dan identitas warga kota.

Ajakan ini juga memiliki nuansa "cool" atau "modern" yang bisa menarik perhatian pemilih muda dan kelompok masyarakat yang mungkin kurang aktif dalam politik. Pendekatan ini dinilai efektif dalam membangun koneksi emosional dan meningkatkan partisipasi pemilih.

Target partisipasi 82% adalah angka yang cukup tinggi, mengingat beberapa daerah di Indonesia seringkali sulit mencapai angka partisipasi di atas 80%. Dengan pengalaman Pilpres dan Pileg sebelumnya yang mencapai angka tersebut, ini menjadi patokan dan tantangan bagi KPU.

Untuk mencapai target ini, KPU kota Malang harus terus melakukan sosialisasi, edukasi pemilih, dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, dan kelompok pemuda. Hal ini bertujuan untuk memastikan seluruh elemen masyarakat merasa dilibatkan dan terdorong untuk berpartisipasi aktif.

Malang raya secara keseluruhan telah siap dengan calon kepala daerahnya. Kota Malang, yi Moch. Anton - Dimyati Ayatullah  dengan partai pengusung PKB, Demokrat, PAN, dan Ummat; Wahyu Hidayat - Ali Muthohirin, dengan partai pengusung Gerindra, PSI, Nasdem, PKS, Golkar, PPP, PKN, Perindo, Partai Ummat, Partai Buruh, Hanura, Gelora, PBB, Partai Garuda; Heri Cahyono - Ganis Rumpoko, dengan partai pengusung hanya PDIP saja.

Kota Batu telah memastikan tiga pasangan calon, yi Firhando Gumelar - M. Rudi, dengan partai pengusung Golkar, PAN, Demokrat, PKS; Kris Dayanti - Kresna Dewanata Phrosakh, dengan partai pengusung PDIP, Nasdem; Nurochman - Heli Suyanto, dengan partai pengusung PKB dan Gerindra.

Kabupaten Malang : H. M. Sanusi - Lathifah Shohib diusung PDIP, PKB, Gerindra, Nasdem, PSI, PPP; Gunawan Wibisono - dr Umar Usman, dengan partai pengusung Demokrat, Hanura, PKS, Golkar.

Itulah situasi terkini di Malang raya yang meliputi kota Malang, kota Batu dan Kabupaten Malang.

Heri-Ganis di kota Malang

Strategi kampanye yang diajukan oleh Ganis Rumpoko, bakal calon wakil walikota Malang, menunjukkan pendekatan yang inovatif dan adaptif yang berusaha merespons kejenuhan terhadap gaya kampanye konvensional.

Ganis mengusulkan kampanye visual yang menarik; pelibatan kader partai secara aktif; pendekatan langsung ke basis pemilih; Inovasi dari generasi muda.

Meskipun strategi ini menarik, tetap ada tantangan yang perlu diantisipasi. Salah satunya adalah menjaga agar strategi kampanye ini tidak hanya sekadar menjadi gimmick atau visual tanpa substansi yang jelas. Pemilih saat ini semakin cerdas dan kritis, sehingga kampanye visual harus diimbangi dengan visi, misi, dan program kerja yang konkret dan dapat dipercaya.

Selain itu, jika tidak dikelola dengan baik, pendekatan seperti ini juga bisa menimbulkan resistensi dari pemilih yang merasa ruang privatnya terganggu. Oleh karena itu, pendekatan personalisasi kampanye harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan preferensi serta sensitivitas masyarakat.

Pendekatan dan pernyataan Ganis Rumpoko dalam konteks Pilkada Kota Malang 2024, terutama mengingat dia bersama Heri Cahyono hanya didukung oleh satu partai politik - PDI Perjuangan - membuka ruang untuk beberapa interpretasi terkait sikap dan strategi politik mereka.

Sebagai putri dari alm Edi Rumpoko mantan Walikota Batu dengan pasangan Dewanti Rumpoko, juga mantan Walikota Batu, Ganis mungkin merasa memiliki modal politik dan pengalaman yang cukup. Kepercayaan diri ini bisa dipandang sebagai turunan dari pengaruh dan reputasi keluarganya yang sudah dikenal di wilayah Malang Raya, terutama di Batu.

Pengaruh keluarga seringkali memberi keuntungan dalam hal pengenalan nama (name recognition) dan dukungan jaringan politik. Namun, ini juga bisa menjadi pedang bermata dua jika masyarakat memandang kandidat hanya mengandalkan koneksi keluarga tanpa menunjukkan kapasitas pribadi dan visi yang jelas.

Strategi "One-Party Candidate"

Sebagai satu-satunya pasangan calon yang didukung oleh satu partai politik saja, Heri Cahyono dan Ganis Rumpoko berada dalam posisi unik. Dukungan dari hanya satu partai dapat berarti mesin politik yang lebih fokus dan terorganisir tanpa perlu mengakomodasi kepentingan koalisi yang kompleks.

Namun, ini juga memiliki risiko. Jika hanya mengandalkan dukungan dari satu partai, terutama jika partai tersebut memiliki elektabilitas yang fluktuatif di suatu wilayah, pasangan calon ini harus bekerja lebih keras untuk menarik pemilih independen atau pemilih dari partai-partai lain.

Pernyataan Ganis seperti "jika perlu saya akan menginap di sana" (maksudnya di rumah warga kota Malang) terkesan memandang enteng proses Pilkada. Meskipun maksudnya adalah menunjukkan keseriusan, nada pernyataan ini bisa terlihat terlalu percaya diri atau bahkan terkesan "meremehkan" tantangan dan dinamika Pilkada Kota Malang.

Pilkada bukan hanya soal turun ke lapangan atau membangun kedekatan dengan pemilih, tetapi juga soal menawarkan solusi konkret atas permasalahan kota, memahami aspirasi warga dengan mendalam, dan mampu meyakinkan mereka dengan program kerja yang jelas dan relevan. Jika hanya mengandalkan strategi turun ke masyarakat tanpa gagasan dan visi yang kuat, hal ini dapat menjadi bumerang.

Keberhasilan dalam Pilkada akan sangat tergantung pada kemampuan mereka untuk merangkul seluruh segmen masyarakat, menjawab isu-isu lokal yang penting, dan membedakan diri dari kandidat lain dengan menawarkan solusi yang nyata dan dapat diimplementasikan.

Anton-Dimyati dan Wahyu-Ali

Selain Heri Cahyono-Ganis Rumpoko, ada dua bakal calon lainnya yakni pasangan Moch Anton- Dimyati dan pasangan Wahyu Hidayat-Ali Mutohirin.

Kalau Moch Anton atau Abah Anton warga Malang raya sudah mengenalnya dengan akrab. Demikian juga mantan Pj Walikota Malang yaitu Wahyu Hidayat.

Yang membedakan ketiga calon ini adalah elektabilitas Abah Anton. Kepopulerannya dan kedekatannya dengan warga, adalah tantangan terberat buat kedua bakal calon lainnya

Abah Anton memiliki keunggulan elektabilitas yang signifikan dibandingkan dua pasangan calon lainnya, yakni Heri Cahyono-Ganis Rumpoko dan Wahyu Hidayat-Ali Mutohirin.

Abah Anton dikenal memiliki pendekatan yang sangat dekat dengan warga Malang, terutama melalui program-program populis seperti "Peduli Wong Cilik" yang selama ini menjadi bagian dari visinya dalam memimpin Kota Malang. Kedekatan ini tercipta karena gaya kepemimpinan Abah Anton yang dianggap merakyat dan mampu mendengarkan aspirasi warga.

Popularitas Abah Anton sudah mengakar di masyarakat Malang, termasuk di kalangan pemilih tradisional dan kelompok-kelompok yang merasa terwakili oleh gaya kepemimpinannya yang membumi. Elektabilitasnya tetap kuat meskipun ia memiliki rekam jejak sebagai mantan narapidana kasus korupsi, yang menunjukkan bahwa banyak pemilih masih memberikan kepercayaan dan dukungan kepadanya karena mereka merasa Abah Anton telah membawa perubahan positif di masa lalu.

Tantangan bagi Heri-Ganis dan Wahyu-Ali

Ganis Rumpoko, meskipun memiliki latar belakang politik dari keluarga yang berpengaruh di Batu, mungkin tidak memiliki kedekatan emosional dan pengalaman langsung di Kota Malang seperti yang dimiliki oleh Abah Anton. Pasangan Heri Cahyono-Ganis Rumpoko harus bekerja keras untuk menciptakan keterhubungan dengan warga Malang dan menunjukkan bahwa mereka memiliki kapasitas untuk memimpin.

Mendapatkan dukungan dari hanya satu partai politik (PDI Perjuangan) bisa menjadi kelemahan, terutama jika mesin politik partai tidak mampu mengimbangi popularitas dan jaringan yang telah dimiliki oleh Abah Anton.

Sebagai mantan Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mungkin memiliki pengalaman pemerintahan, tetapi ia perlu membangun citra baru yang lebih kuat dan meyakinkan untuk menyaingi popularitas Abah Anton. Elektabilitasnya yang rendah saat ini menandakan perlunya strategi yang lebih efektif untuk menarik perhatian pemilih dan menunjukkan ia mampu membawa perubahan yang dibutuhkan Kota Malang.

Kekuatan Abah Anton di tengah kontroversi

Kemampuan Abah Anton untuk tetap mempertahankan popularitas di tengah statusnya sebagai mantan narapidana "bancakan" DPRD kota Malang menunjukkan adanya loyalitas pemilih yang tinggi. Bagi sebagian besar pemilih, kontribusi positifnya di masa lalu bisa lebih penting daripada kesalahan yang pernah dibuatnya. Ini adalah tantangan yang signifikan bagi lawan-lawannya, karena mereka harus meyakinkan pemilih mereka bisa menjadi pilihan yang lebih baik tanpa pengalaman negatif seperti yang dimiliki Abah Anton.

Abah Anton bisa lebih fokus pada memobilisasi basis loyalitasnya dan memperluas daya tariknya di luar kelompok inti yang telah mendukungnya. Jika ia mampu memanfaatkan sentimen "pengampunan" dari masyarakat dan menjanjikan hal-hal konkret yang bisa membawa perubahan lebih besar, posisinya sebagai kandidat terdepan bisa semakin kuat.

Elektabilitas tinggi dan kedekatan Abah Anton dengan warga Kota Malang jelas menjadi tantangan utama bagi kedua pasangan calon lainnya. Mereka harus mampu mengubah narasi dan menawarkan sesuatu yang baru dan menarik bagi pemilih. Kunci sukses mereka akan terletak pada kemampuan untuk menonjolkan kelebihan mereka, memanfaatkan isu-isu yang relevan, dan memberikan solusi konkret yang lebih baik dari sekadar nostalgia atau loyalitas lama kepada pemimpin yang pernah ada.

Joyogrand, Malang, Sat', Sept' 07, 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun