Keberhasilan dalam Pilkada akan sangat tergantung pada kemampuan mereka untuk merangkul seluruh segmen masyarakat, menjawab isu-isu lokal yang penting, dan membedakan diri dari kandidat lain dengan menawarkan solusi yang nyata dan dapat diimplementasikan.
Anton-Dimyati dan Wahyu-Ali
Selain Heri Cahyono-Ganis Rumpoko, ada dua bakal calon lainnya yakni pasangan Moch Anton- Dimyati dan pasangan Wahyu Hidayat-Ali Mutohirin.
Kalau Moch Anton atau Abah Anton warga Malang raya sudah mengenalnya dengan akrab. Demikian juga mantan Pj Walikota Malang yaitu Wahyu Hidayat.
Yang membedakan ketiga calon ini adalah elektabilitas Abah Anton. Kepopulerannya dan kedekatannya dengan warga, adalah tantangan terberat buat kedua bakal calon lainnya
Abah Anton memiliki keunggulan elektabilitas yang signifikan dibandingkan dua pasangan calon lainnya, yakni Heri Cahyono-Ganis Rumpoko dan Wahyu Hidayat-Ali Mutohirin.
Abah Anton dikenal memiliki pendekatan yang sangat dekat dengan warga Malang, terutama melalui program-program populis seperti "Peduli Wong Cilik" yang selama ini menjadi bagian dari visinya dalam memimpin Kota Malang. Kedekatan ini tercipta karena gaya kepemimpinan Abah Anton yang dianggap merakyat dan mampu mendengarkan aspirasi warga.
Popularitas Abah Anton sudah mengakar di masyarakat Malang, termasuk di kalangan pemilih tradisional dan kelompok-kelompok yang merasa terwakili oleh gaya kepemimpinannya yang membumi.Â
Elektabilitasnya tetap kuat meskipun ia memiliki rekam jejak sebagai mantan narapidana kasus korupsi, yang menunjukkan bahwa banyak pemilih masih memberikan kepercayaan dan dukungan kepadanya karena mereka merasa Abah Anton telah membawa perubahan positif di masa lalu.
Tantangan bagi Heri-Ganis dan Wahyu-Ali
Ganis Rumpoko, meskipun memiliki latar belakang politik dari keluarga yang berpengaruh di Batu, mungkin tidak memiliki kedekatan emosional dan pengalaman langsung di Kota Malang seperti yang dimiliki oleh Abah Anton. Pasangan Heri Cahyono-Ganis Rumpoko harus bekerja keras untuk menciptakan keterhubungan dengan warga Malang dan menunjukkan bahwa mereka memiliki kapasitas untuk memimpin.