Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kunjungan Paus Fransiskus ke Timor Leste dan Skandal Sex Uskup Belo

2 September 2024   17:42 Diperbarui: 2 September 2024   17:46 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masalah ini menunjukkan perlunya keseimbangan yang lebih baik antara prioritas internasional dan kebutuhan domestik. Kebijakan yang mengutamakan kesejahteraan rakyat dan akuntabilitas bisa memberikan manfaat jangka panjang yang lebih besar bagi negara ini.

Paus Fransiskus dan Skandal Sex Uskup Belo

Yang awal September ini menandai perjalanan pertama kepausan ke Timor-Leste sejak Paus Yohanes Paulus II berkunjung pada tahun 1989, ketika negara itu masih di bawah Indonesia.

Timor-Leste, sebelumnya dikenal sebagai Timor Timur, berpenduduk 1,3 juta jiwa, yang sebagian besarnya beragama Katolik.

Ketika Indonesia memerintah di bekas koloni Portugis tersebut pada tahun 1975-1999, sekitar 80% penduduk Timor Timur yang beragama Katolik. Angka tersebut kini mencapai 97%.

Antusiasme terhadap kunjungan Paus dalam tempo dekat ini sangat besar, tetapi Paus didesak oleh para aktivis HAM untuk menangani skandal pelecehan sex baru-baru ini yang mencoreng nama Gereja Katholik di Timor Leste.

Pada tahun 2022, Vatikan mengakui pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, Uskup Carlos Ximenes Belo, telah melakukan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki.

Juru bicara Vatikan mengatakan gereja telah mengetahui kasus tersebut pada tahun 2019 dan telah memberlakukan tindakan disiplin pada tahun 2020, termasuk pembatasan pergerakan Belo dan larangan kontak sukarela dengan anak di bawah umur.

Tidak jelas apakah Paus Fransiskus akan meminta maaf atas skandal tersebut, bertemu dengan para korban atau bahkan apakah Uskup Belo akan muncul bersamanya di Dili.

Skandal ini jelas memunculkan berbagai reaksi dan harapan dari masyarakat Timor-Leste serta komunitas internasional.

1. Signifikansi kunjungan Kepausan di konteks sejarah Timor-Leste

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun