Implikasi Internasional
Pendapat ICJ dapat mendorong negara-negara dan organisasi internasional untuk meninjau kembali hubungan mereka dengan Israel, khususnya dalam konteks aktivitas pemukiman dan kebijakan di wilayah pendudukan.
Organisasi hak asasi manusia dapat menggunakan keputusan ini sebagai dasar untuk memperkuat advokasi mereka terhadap hak-hak Arab-Palestina dan meningkatkan tekanan untuk penghentian apa yang selama ini dituduhkan sebagai pelanggaran hak asasi manusia di wilayah tersebut.
Tantangan dan prospek
Tantangan terbesar adalah bagaimana keputusan ini akan diimplementasikan dan apakah akan ada kepatuhan dari Israel atau tekanan efektif dari komunitas internasional untuk mendorong kepatuhan. Keputusan ini bisa saja menjadi katalis bagi upaya diplomasi lebih lanjut, meskipun situasi di lapangan tetap kompleks dan penuh tantangan.
Sejumlah negara berpendapat Keputusan ICJ ini merupakan langkah penting dalam konflik Israel-Arab Palestina, yang dapat memberikan dorongan moral dan hukum bagi Arab-Palestina atau malah semakin meningkatkan ekstrimisme kelompok terror yang bersembunyi di balik baju sipil.
Kesemuanya tersebut di atas mencoba menyoroti resistensi Israel terhadap tekanan internasional. Bagaimana situasi ini berkembang akan sangat bergantung pada reaksi dan tindakan lebih lanjut dari komunitas internasional, termasuk negara-negara kunci dan organisasi internasional.
Meremove nada politis yang berlebihan
Sebutan genosida Arab-Palestina yang selama ini kita dengar dari berbagai media kiri lebih bersifat politis. Mereka menafikan kelompok terror Hamas yang justeru menjadikan warga sipil di Gaza sebagai perisai hidup setelah membantai atau persisnya menggenosida warga sipil Israel 7 Oktober tahun lalu di Kafar Azza Israel Selatan. Ini dilupakan PBB yang Majelis Umumnya didominasi negara-negara sedang berkembang. Lalu seragam kelompok terror yang selama ini dieler-eler mereka untuk menggertak-gertak warga sipil Israel yaitu seragam loreng-loreng Brigade Al Qassam yang selalu disertai masker dan keffiyeh tak pernah kelihatan pun selama IDF menggempur Gaza. Ketika digempur habis yang terlihat ya mayat-mayat warga sipil. Sebagian besar di antara mayat-mayat itu adalah kelompok terror Hamas tak berseragam yang merupakan gabungan Brigade Al Qassam, Jihad Islam serta anggota Hezbollah yang diselundupkan Iran ke Gaza.
Â
Begitu juga media kiri baik di barat maupun timur, Mereka telah mengubur dan sengaja melupakan genosida warga sipil Israel tersebut. Lalu negara-negara demokratis di Eropa malah seakan neo-Nazi yang dalam berbagai orasinya bernada antisemitism, meski IDF dengan segala kecanggihan instrument elektroniknya termasuk teknologi optik Night Vision sudah menunjukkan bahwa yang bergelimpangan itu adalah Hamas. Kalaupun ada warga sipil yang menjadi korban. Itu adalah korban ikutan karena serpihan peledak dari kedua belah pihak yang bertempur.