Membangun infrastruktur pengolahan pasca panen. Infrastruktur seperti tempat pengolahan, pengemasan, dan penyimpanan perlu dibangun untuk membantu meningkatkan nilai tambah produk tanaman liar.
3. Edukasi dan Promosi
Melakukan pelatihan dan penyuluhan. Pelatihan dan penyuluhan tentang identifikasi, pemanfaatan, dan budidaya tanaman liar dapat diberikan kepada masyarakat luas, khususnya petani, ibu-ibu PKK, dan kelompok tani.
Mengembangkan materi edukasi. Materi edukasi yang menarik dan mudah dipahami tentang tanaman liar perlu dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti buku, pamphlet, video, dan website.
Melibatkan media massa. Media massa dapat dilibatkan dalam menyebarluaskan informasi tentang manfaat dan potensi tanaman liar.
Mengadakan festival dan pameran. Festival dan pameran tentang tanaman liar dapat diadakan untuk menarik minat masyarakat dan meningkatkan popularitasnya.
Membuat produk turunan. Produk turunan dari tanaman liar, seperti tepung, sirup, dan obat-obatan herbal, dapat dikembangkan dan dipromosikan sebagai alternatif produk yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
4. Kebijakan dan Regulasi
Membuat peraturan yang mendukung. Peraturan yang mendukung budidaya, pemanfaatan, dan perdagangan tanaman liar perlu dibuat untuk memberikan kepastian hukum dan mendorong investasi.
Memberikan insentif. Insentif, seperti subsidi atau kemudahan akses permodalan, dapat diberikan kepada petani dan pengusaha yang mengembangkan tanaman liar.
Melindungi keanekaragaman hayati. Kebijakan dan regulasi perlu dibuat untuk melindungi keanekaragaman hayati tanaman liar dan memastikan pemanfaatannya secara berkelanjutan.