Berburu Pangan Liar di Alam Bebas
Bangsa ini sampai sekarang masih berperang melawan kemiskinan antara lain dengan mengembangkan ketahanan pangan. Meski dalam kancah politik Food Estate dinilai gagal, tapi anggaplah itu kegagalan sementara, karena tentu masih ada lanjutannya di bawah kepemimpinan Prabowo ke depan ini.
Saya pikir yang termudah untuk diintroduksi adalah pangan liar di alam bebas. Itu adalah makanan yang dapat ditemukan dan dikonsumsi di alam liar tanpa perlu dibudidayakan oleh manusia. Makanan ini bisa berupa tumbuhan seperti buah, umbi, jamur, dan kacang-kacangan liar; hewan seperti  hewan buruan, ikan, serangga, dan hewan lainnya yang dapat dimakan; air seperti air minum dari sumber alami seperti mata air, sungai, dan danau.
Pangan liar di alam bebas memiliki banyak manfaat, di antaranya sebagai sumber makanan. Bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, pangan liar dapat menjadi sumber makanan utama atau pelengkap; sebagai sumber nutrisi. Banyak pangan liar yang kaya akan nutrisi penting seperti protein, vitamin, dan mineral; sumber keanekaragaman hayati.Â
Konsumsi pangan liar dapat membantu menjaga keanekaragaman hayati dengan mendukung populasi tumbuhan dan hewan liar; sumber pengalaman. Mencari dan memakan pangan liar dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan dan edukatif.
Samuel Thayer adalah pakar tanaman liar yang dapat dimakan yang diakui secara internasional dan telah menulis dua buku pemenang penghargaan mengenai topik tsb, yi Nature's Garden dan The Forager's Harvest. Thayer telah mengajar mencari makan dan identifikasi lapangan selama lebih dari dua dekade. Selain mengajar dan menulis, Samuel adalah penganjur sistem pangan berkelanjutan yang memiliki beragam kebun organik dan memanen padi liar, biji pohon ek, kacang hickory, sirup maple, dan produk pangan liar lainnya. Dia tinggal di pedesaan Wisconsin utara bersama istri dan tiga anaknya.
Pengetahuannya yang mendalam tentang tanaman liar yang dapat dimakan telah menjadikannya sumber informasi berharga bagi para pecinta alam dan pecinta kuliner. Dua bukunya itu telah diakui sebagai panduan penting bagi para pemula dan pakar foraging (pencari makanan liar).
Pengalamannya selama lebih dari dua dekade dalam mengajar mencari makanan liar dan identifikasi tanaman liar telah membantu banyak orang untuk memahami dan menghargai alam.
Thayer merupakan contoh nyata dari gaya hidup yang berkelanjutan. Kebun organiknya dan upayanya dalam memanen produk pangan liar menunjukkan komitmennya terhadap sistem pangan yang ramah lingkungan.
Kehidupan dan karyanya telah menginspirasi banyak orang untuk mempelajari lebih lanjut tentang tanaman liar yang dapat dimakan dan mengadopsi gaya hidup yang lebih selaras dengan alam.
Dalam bukunya Nature's Garden dan The Forager's Harvest, Samuel Thayer membahas berbagai macam tanaman liar yang dapat dimakan dan banyak di antaranya kini telah menjadi makanan bagi warga Amerika.
Berikut beberapa contoh seperti sayuran liar al dandelion, chickweed, purslane, pokeweed, lamb's quarters, sorrel, wild mustard, dan amaranth; jamur seperti morels, chanterelles, puffballs, hen-of-the-woods, dan oyster mushrooms; buah-buahan liar seperti blackberry, raspberry, blueberry, elderberry, grape, dan persimmon; kacang-kacangan liar seperti acorns, hickory nuts, walnuts, dan hazelnuts; tumbuhan pangan lain seperti maple sap yang digunakan untuk membuat sirup maple; wild rice yaitu sejenis beras liar yang tumbuh di perairan dangkal; cattails yaitu sejenis umbi dan pucuknya yang dapat dimakan; daylilies seperti bunga dan tunasnya yang dapat dimakan.
Upaya Samuel Thayer dalam mendokumentasikan dan mempromosikan tanaman liar yang dapat dimakan telah membantu meningkatkan kesadaran tentang manfaat dan potensi sumber makanan ini. Karyanya telah menginspirasi banyak orang untuk menjelajahi alam dan mempelajari lebih lanjut tentang tanaman liar di sekitar mereka. Hal ini telah berkontribusi pada pertumbuhan gerakan foraging di AS dan di seluruh dunia.
Di Indonesia, terdapat beberapa individu yang telah berjasa dalam memperkenalkan tanaman liar sebagai pangan yang layak buat manusia seperti Dr. Ir. Pudjo Rahmadi, M.Sc, pakar etnobotani dari UGM yang telah meneliti dan mendokumentasikan berbagai tanaman liar yang dapat dimakan.
Rahmadi telah menerbitkan buku-buku dan artikel tentang topik ini, dan juga memberikan pelatihan dan lokakarya kepada masyarakat tentang cara mencari dan memanfaatkan tanaman liar. Salah satu karyanya yang terkenal adalah "Ensiklopedia Tumbuhan Liar Pangan Indonesia".
Dr. Setiawan Dalimunthe, M.Si, Peneliti dari Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI yang fokus pada penelitian tanaman liar yang berpotensi sebagai obat dan pangan. Dalimunthe telah menemukan dan mengembangkan beberapa tanaman liar yang memiliki nilai gizi dan manfaat kesehatan yang tinggi. Salah satu karyanya yang terkenal adalah penelitian tentang tanaman liar "porang" (Amorphophallus konjac) yang memiliki potensi sebagai bahan baku pangan dan obat.
Sumatera Utara adalah salah satu daerah di negeri ini yang memiliki kekayaan alam yang luarbiasa, termasuk berbagai tanaman liar yang dapat dimakan dan dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan obat-obatan. Tanaman andaliman dan tanaman rias misalnya telah menjadi bagian integral dari kuliner setempat dan diakui secara luas karena cita rasa dan khasiatnya. Harumonting, sebagai buah-buahan liar, juga memiliki potensi besar untuk dieksplorasi dan dikembangkan.
Eksplorasi hutan di wilayah Batangtoru, Pangaribuan, Samosir, dan sekitarnya dapat membuka peluang untuk menemukan spesies baru dan mempelajari manfaatnya bagi masyarakat.
Tanaman liar di Sumatera Utara perlu dieksplorasi lebih jauh karena dapat meningkatkan ketahanan pangan. Tanaman liar dapat menjadi sumber makanan alternatif yang bergizi dan terjangkau, terutama bagi masyarakat di daerah terpencil; meningkatkan pendapatan. Pengembangan tanaman liar dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat, baik melalui penjualan hasil panen maupun pengolahan menjadi produk bernilai tambah; menjaga keanekaragaman hayati.Â
Eksplorasi dan pendokumentasian tanaman liar dapat membantu dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati; mengembangkan obat-obatan herbal. Tanaman liar banyak yang memiliki potensi sebagai obat-obatan herbal yang dapat membantu mengatasi berbagai penyakit.
Malang dan Jawa Timur pun memiliki potensi besar dalam hal tanaman liar yang dapat dimakan dan dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan obat-obatan. Cemondel, kunci, dan gadung adalah beberapa contoh dari kekayaan alam yang melimpah di wilayah ini.
Beberapa contoh tanaman liar lain yang berpotensi untuk dieksplorasi di Malang dan Jawa Timur seperti sayuran al daun singkong, daun pepaya, daun kemangi, daun kelor, pucuk enau, dan jantung pisang; buah-buahan seperti blackberry, raspberry, blueberry, elderberry, dan persimmon; jamur seperti morels, chanterelles, puffballs, hen-of-the-woods, dan oyster mushrooms; kacang-kacangan seperti kacang tanah liar, kacang kapri liar, dan kacang buncis liar; umbi-umbian seperti ubi jalar liar, talas liar, dan gadung; rempah-rempah seperti jahe liar, kunyit liar, lengkuas liar, dan serai liar.
Mengeksplorasi dan memasyarakatkan tanaman liar sebagai bahan makanan membutuhkan pendekatan terpadu dan berkelanjutan yang melibatkan berbagai pihak.
Beberapa upaya yang harus dilakukan :
1. Eksplorasi dan Penelitian
Membentuk tim peneliti. Tim peneliti yang terdiri dari ahli botani, etnobotani, dan ahli kesehatan dapat melakukan penelitian untuk mempelajari manfaat, cara budidaya, dan potensi pemanfaatan tanaman liar.
Melibatkan masyarakat lokal. Eksplorasi harus dilakukan dengan melibatkan masyarakat lokal dan menghormati pengetahuan dan tradisi mereka terkait tanaman liar.
Melakukan pendataan dan dokumentasi. Pendataan dan dokumentasi yang sistematis tentang tanaman liar, termasuk nama lokal, habitat, dan manfaatnya, sangat penting untuk pengembangan lebih lanjut.
Menjalin kerjasama dengan institusi terkait. Kerjasama dengan institusi penelitian, universitas, dan lembaga pemerintah dapat membantu dalam pendanaan, pelatihan, dan penyebarluasan informasi.
2. Budidaya dan Pengolahan
Mengembangkan teknik budidaya. Penelitian dan pengembangan teknik budidaya tanaman liar yang berkelanjutan dan ramah lingkungan perlu dilakukan.
Membangun kebun percobaan. Kebun percobaan dapat digunakan untuk menanam dan mempelajari berbagai jenis tanaman liar, serta untuk melatih masyarakat dalam teknik budidaya.
Membangun infrastruktur pengolahan pasca panen. Infrastruktur seperti tempat pengolahan, pengemasan, dan penyimpanan perlu dibangun untuk membantu meningkatkan nilai tambah produk tanaman liar.
3. Edukasi dan Promosi
Melakukan pelatihan dan penyuluhan. Pelatihan dan penyuluhan tentang identifikasi, pemanfaatan, dan budidaya tanaman liar dapat diberikan kepada masyarakat luas, khususnya petani, ibu-ibu PKK, dan kelompok tani.
Mengembangkan materi edukasi. Materi edukasi yang menarik dan mudah dipahami tentang tanaman liar perlu dikembangkan dalam berbagai bentuk, seperti buku, pamphlet, video, dan website.
Melibatkan media massa. Media massa dapat dilibatkan dalam menyebarluaskan informasi tentang manfaat dan potensi tanaman liar.
Mengadakan festival dan pameran. Festival dan pameran tentang tanaman liar dapat diadakan untuk menarik minat masyarakat dan meningkatkan popularitasnya.
Membuat produk turunan. Produk turunan dari tanaman liar, seperti tepung, sirup, dan obat-obatan herbal, dapat dikembangkan dan dipromosikan sebagai alternatif produk yang lebih sehat dan ramah lingkungan.
4. Kebijakan dan Regulasi
Membuat peraturan yang mendukung. Peraturan yang mendukung budidaya, pemanfaatan, dan perdagangan tanaman liar perlu dibuat untuk memberikan kepastian hukum dan mendorong investasi.
Memberikan insentif. Insentif, seperti subsidi atau kemudahan akses permodalan, dapat diberikan kepada petani dan pengusaha yang mengembangkan tanaman liar.
Melindungi keanekaragaman hayati. Kebijakan dan regulasi perlu dibuat untuk melindungi keanekaragaman hayati tanaman liar dan memastikan pemanfaatannya secara berkelanjutan.
5. Pemberdayaan Masyarakat
Membangun kelompok tani. Kelompok tani dapat dibentuk untuk membantu petani dalam budidaya, pengolahan, dan pemasaran produk tanaman liar.
Membuka lapangan kerja. Pengembangan tanaman liar dapat membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat, terutama di daerah pedesaan.
Meningkatkan pendapatan. Pemanfaatan tanaman liar dapat meningkatkan pendapatan masyarakat, terutama bagi keluarga miskin dan marginal.
Mengeksplorasi dan memasyarakatkan tanaman liar sebagai bahan makanan membutuhkan upaya bersama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, peneliti, masyarakat lokal, pengusaha, dan media massa. Dengan pendekatan yang terpadu dan berkelanjutan, tanaman liar dapat menjadi sumber makanan alternatif yang bergizi, terjangkau, dan ramah lingkungan, sekaligus membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian alam.
Joyogrand, Malang, Tue', May 14, 2024.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI