Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Quo Vadis Papua

30 April 2024   15:16 Diperbarui: 30 April 2024   15:16 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan latar belakang tsb di atas, OPM telah menjadi salah satu isu yang cukup kompleks dalam konteks politik Indonesia dan hubungan internasional, serta terus menjadi topik perdebatan yang berkelanjutan.

Contoh yang sangat mengusik adalah Kapten Phillips Pilot Susi Air yang sudah lama disandera OPM dan belum juga bisa dilepaskan oleh TNI dari tangan OPM. Mengapa OPM begitu sulit diajak berunding untuk pelepasan pilot tak berdosa ini.

Proses negosiasi dan operasi pembebasan sandera tentulah tantangan yang kompleks dan sensitif, terutama ketika berhadapan dengan kelompok seperti OPM, sebagaimana halnya sandera Israel di tangan Hamas yang sudah berjalan 6 bulan.

Beberapa alasan mengapa negosiasi dengan OPM berjalan lambat atau menemui jalan buntu :

1. Tujuan dan agenda OPM

OPM memiliki agenda politik yang berbeda dari pemerintah Indonesia. Tujuan utama mereka adalah kemerdekaan Papua, dan kasus penyanderaan dapat digunakan sebagai alat negosiasi untuk menekan pemerintah. Mereka mengajukan tuntutan yang sulit dipenuhi oleh pemerintah, seperti pengakuan kemerdekaan atau penarikan pasukan militer dari wilayah Papua.

2. Struktur Organisasi OPM yang terfragmentasi

OPM terdiri dari berbagai kelompok dan fraksi dengan kepemimpinan yang berbeda. Tidak selalu mudah untuk memastikan siapa yang memiliki wewenang untuk berunding, dan kesepakatan dengan satu kelompok mungkin tidak diakui oleh kelompok lain. Ini menambah kompleksitas dalam mencapai konsensus atau kesepakatan yang menguntungkan.

3. Aksi gerilya dan lokasi yang sulit dijangkau

OPM beroperasi di daerah pedalaman dan pegunungan Papua, yang sulit dijangkau oleh pasukan militer dan aparat penegak hukum. Keuntungan geografis ini membuat mereka lebih sulit ditemukan dan ditekan melalui cara-cara konvensional.

4. Dukungan masyarakat lokal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun