Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Seru: Trump Vs Biden Rematch 2024

19 Maret 2024   15:57 Diperbarui: 19 Maret 2024   15:57 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi Eropa, Biden memang jauh dari kata sempurna, bahkan dianggap lamban mengambil keputusan, termasuk dalam perang Ukraina. Biden juga dianggap tak begitu mendukung perdagangan bebas, karena agresif menyubsidi perekonomian AS, termasuk industri-industri yang berkaitan dengan upaya memerangi perubahan iklim.

Sementara China memiliki kepentingan besar dalam menjaga stabilitas dan ketenangan dalam hubungan internasional, terutama dalam hal perdagangan dan ekonomi global. Selama masa pemerintahan Trump, ketegangan perdagangan antara AS dan China menciptakan ketidakpastian yang merugikan bagi kedua negara dan dunia. Oleh karena itu, China mungkin lebih menyukai kepemimpinan Biden yang lebih stabil dalam hal hubungan ekonomi internasional.

Kekhawatiran Eropa terhadap Trump terutama berpangkal pada masalah pertahanan dan masa depan NATO, hubungan ekonomi lintas-Atlantik, dan pendekatannya terhadap tatanan internasional berbasis aturan.

Dalam tiga area itu Eropa melihat Trump melakukan hal-hal yang mereka anggap tabu dengan mengeluarkan AS dari badan-badan multilateral, mulai UNESCO, WHO, Dewan HAM PBB, Perjanjian Iklim Paris, sampai platform-platform kerjasama sosio-ekonomi internasional lainnya.

Dia juga pernah membekukan dana AS untuk badan-badan PBB, termasuk badan PBB untuk pengungsi Arab-Palestina (UNRWA). Belum lagi ancamannya keluar dari WTO, yang merupakan wahana perdagangan bebas yang sangat penting.

Hampir semua yang sudah dilakukan Trump dianulir oleh Biden begitu efektif menjadi presiden AS pada 2021 setelah memenangkan Pemilu 2020.

Trump telah menimbulkan kekhawatiran di Eropa dengan retorika dan tindakan yang menantang terhadap NATO, serta upayanya untuk menarik pasukan AS dari beberapa basis militer di Eropa. Ini mengganggu persepsi Eropa tentang komitmen AS terhadap keamanan Eropa dan kestabilan regional.

Kebijakan perdagangan unilateral Trump, termasuk tarif yang diberlakukan secara sepihak terhadap produk-produk Eropa, telah menyebabkan ketidakpastian ekonomi di kawasan ini. Kekhawatiran Eropa juga muncul dari ancaman Trump untuk menarik AS dari perjanjian perdagangan internasional, seperti WTO, dan pengambilan keputusan yang tidak terduga dalam perdagangan.

Respons yang cepat dari pemerintahan Biden untuk membatalkan kebijakan-kebijakan Trump yang kontroversial telah memberikan sedikit kelegaan bagi Eropa. Ini menunjukkan konsistensi dalam pandangan Eropa bahwa multilateralisme adalah kunci untuk memperjuangkan kepentingan nasional mereka di panggung global, dengan percaya bahwa kerjasama dan aturan internasional yang dihormati adalah fondasi yang lebih kuat daripada unilateralisme.

Kekhawatiran Eropa itu sejalan dengan sikap sejumlah negara yang memandang multilateralisme sebagai platform terbaik dalam memperjuangkan kepentingan nasionalnya di panggung global.

Perang dagang yang dipicu oleh kebijakan proteksionisme AS telah menciptakan ekosistem ekonomi dan perdagangan global yang penuh permusuhan. Hal ini merugikan banyak negara, termasuk yang tidak terlibat langsung dalam konflik dagang, karena ketidakpastian ekonomi yang ditimbulkan mengganggu investasi dan perdagangan global.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun