Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Seru: Trump Vs Biden Rematch 2024

19 Maret 2024   15:57 Diperbarui: 19 Maret 2024   15:57 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trump Vs Biden Rematch 2024. Foto : abcnews.go.com

Seru : Trump Vs Biden Rematch 2024

Petahana Joe Biden dan mantan presiden Donald Trump pada 5 Maret 2024 sama-sama memastikan tiket calon presiden untuk pemilihan presiden AS tahun ini setelah mendapatkan mandat besar dari partai mereka masing-masing dalam momen yang disebut "Super Tuesday". Menurut sebagian media massa dan kalangan di AS, "rematch" 2024 tak begitu diinginkan oleh sebagian besar rakyat di negara itu.

Sejak memasuki jabatan, Biden telah menghadapi berbagai tantangan, termasuk pandemi COVID-19, krisis ekonomi, dan ketegangan politik internal. Beberapa keputusan kebijakan dan langkah-langkah administratifnya mungkin telah menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk kalangan yang sebelumnya mendukungnya. Misalnya, ada yang merasa kecewa dengan penanganan krisis di perbatasan, kebijakan lingkungan, atau pendekatan terhadap isu-isu sosial tertentu.

Sebagian pemilih merasa tidak puas dengan kinerja Biden, tapi juga tidak melihat Trump sebagai alternatif yang diinginkan

Media kiri sudah lama mengipasi elektoral bahwa Trump suka melanggar aturan dan antidemokratis. Ini mencakup kontroversi terkait pemilihan presiden sebelumnya, serta retorika dan tindakan yang dianggap merusak institusi demokrasi AS.

Bagian terbesar dunia sendiri cenderung tak menginginkan Trump, bahkan Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kali ini dia lebih memilih Biden. Padahal empat tahun silam Rusia dituding mengintervensi pemilu AS demi memenangkan Trump.

"Biden lebih berpengalaman dan lebih bisa diprediksi," kata Putin dalam wawancara dengan televisi Rusia pada 15 Pebruari 2024. Putin mengakui bahwa Biden lebih bisa diprediksi dan mungkin lebih stabil dalam hubungan internasional daripada Trump.

Putin dan Rusia tidak sendirian menginginkan kepastian dan stabilitas, karena negara-negara seperti China pun menginginkan AS yang tidak labil sehingga tidak menciptakan gejolak dan ketidakpastian dalam sistem internasional, khususnya ekonomi dan keuangan.

Apalagi semasa pemerintahan Trump, China menghadapi perang dagang yang sengit dengan AS, yang dampaknya dirasakan dunia.

Faktor ketidakpastian ini juga dikhawatirkan Uni Eropa, yang sebelum Trump mendapatkan tiket calon presiden dari Partai Republik pun, sudah dibuat gerah oleh pernyataan Trump tentang peran NATO di Eropa.

Bagi Eropa, Biden memang jauh dari kata sempurna, bahkan dianggap lamban mengambil keputusan, termasuk dalam perang Ukraina. Biden juga dianggap tak begitu mendukung perdagangan bebas, karena agresif menyubsidi perekonomian AS, termasuk industri-industri yang berkaitan dengan upaya memerangi perubahan iklim.

Sementara China memiliki kepentingan besar dalam menjaga stabilitas dan ketenangan dalam hubungan internasional, terutama dalam hal perdagangan dan ekonomi global. Selama masa pemerintahan Trump, ketegangan perdagangan antara AS dan China menciptakan ketidakpastian yang merugikan bagi kedua negara dan dunia. Oleh karena itu, China mungkin lebih menyukai kepemimpinan Biden yang lebih stabil dalam hal hubungan ekonomi internasional.

Kekhawatiran Eropa terhadap Trump terutama berpangkal pada masalah pertahanan dan masa depan NATO, hubungan ekonomi lintas-Atlantik, dan pendekatannya terhadap tatanan internasional berbasis aturan.

Dalam tiga area itu Eropa melihat Trump melakukan hal-hal yang mereka anggap tabu dengan mengeluarkan AS dari badan-badan multilateral, mulai UNESCO, WHO, Dewan HAM PBB, Perjanjian Iklim Paris, sampai platform-platform kerjasama sosio-ekonomi internasional lainnya.

Dia juga pernah membekukan dana AS untuk badan-badan PBB, termasuk badan PBB untuk pengungsi Arab-Palestina (UNRWA). Belum lagi ancamannya keluar dari WTO, yang merupakan wahana perdagangan bebas yang sangat penting.

Hampir semua yang sudah dilakukan Trump dianulir oleh Biden begitu efektif menjadi presiden AS pada 2021 setelah memenangkan Pemilu 2020.

Trump telah menimbulkan kekhawatiran di Eropa dengan retorika dan tindakan yang menantang terhadap NATO, serta upayanya untuk menarik pasukan AS dari beberapa basis militer di Eropa. Ini mengganggu persepsi Eropa tentang komitmen AS terhadap keamanan Eropa dan kestabilan regional.

Kebijakan perdagangan unilateral Trump, termasuk tarif yang diberlakukan secara sepihak terhadap produk-produk Eropa, telah menyebabkan ketidakpastian ekonomi di kawasan ini. Kekhawatiran Eropa juga muncul dari ancaman Trump untuk menarik AS dari perjanjian perdagangan internasional, seperti WTO, dan pengambilan keputusan yang tidak terduga dalam perdagangan.

Respons yang cepat dari pemerintahan Biden untuk membatalkan kebijakan-kebijakan Trump yang kontroversial telah memberikan sedikit kelegaan bagi Eropa. Ini menunjukkan konsistensi dalam pandangan Eropa bahwa multilateralisme adalah kunci untuk memperjuangkan kepentingan nasional mereka di panggung global, dengan percaya bahwa kerjasama dan aturan internasional yang dihormati adalah fondasi yang lebih kuat daripada unilateralisme.

Kekhawatiran Eropa itu sejalan dengan sikap sejumlah negara yang memandang multilateralisme sebagai platform terbaik dalam memperjuangkan kepentingan nasionalnya di panggung global.

Perang dagang yang dipicu oleh kebijakan proteksionisme AS telah menciptakan ekosistem ekonomi dan perdagangan global yang penuh permusuhan. Hal ini merugikan banyak negara, termasuk yang tidak terlibat langsung dalam konflik dagang, karena ketidakpastian ekonomi yang ditimbulkan mengganggu investasi dan perdagangan global.

Perang dagang juga memiliki dampak yang luas terhadap kebijakan moneter dan pasar keuangan global. Suku bunga yang dipengaruhi oleh bank sentral AS, sebagai patokan dunia, dapat naik sebagai respons terhadap kenaikan inflasi yang dipicu oleh kebijakan perdagangan yang tidak stabil. Hal ini dapat mengakibatkan tekanan keuangan yang signifikan, mempengaruhi arus kredit, investasi, produksi industri, dan perdagangan global secara keseluruhan.

Betapa pentingnya kerjasama multilateral dan kebijakan perdagangan yang terbuka dan terhubung secara global untuk menjaga stabilitas ekonomi dan politik dunia. Perang dagang dan proteksionisme hanya akan merugikan semua pihak dan dapat mengganggu sistem perdagangan dunia secara keseluruhan.

Trump mungkin bisa lebih baik dalam menurunkan tensi keamanan global, termasuk di bentangan Indo-Pasifik.

Masalahnya, Trump memiliki sikap yang sengit menolak kolaborasi global dan multilateralisme, padahal sistem keamanan global dan regional tak cukup disikapi dengan pendekatan-pendekatan bilateral, karena juga membutuhkan forum multilateral.

Trump mungkin memiliki potensi untuk menurunkan tensi keamanan global, termasuk di wilayah Indo-Pasifik, tetapi sikapnya yang menolak kolaborasi global dan multilateralisme dapat menjadi hambatan. Sistem keamanan global dan regional membutuhkan pendekatan yang lebih dari sekadar bilateral, dan forum multilateral juga sangat penting dalam menangani konflik dan mencapai solusi yang berkelanjutan.

Meskipun kontroversial, Trump boleh jadi sangat dinantikan Israel yang akhir-akhir ini tidak senang dengan pendekatan Biden terhadap konflik di Gaza, termasuk ada sejumlah negara Muslim yang mengeluhkan Biden, meskipun kemungkinan sikap AS dalam konflik Israel-Arab Palestina bisa menjadi lebih buruk jika Trump kembali berkuasa.

Mengenai konflik di Gaza dan isu Hamas, terutama terkait konflik geopolitik yang kompleks, dapat menjadi sebuah tantangan. Namun, berdasarkan pendekatan Trump sebelumnya terhadap konflik Israel-Palestina, kecil kemungkinannya dia akan mengadopsi strategi yang jauh berbeda dari pemerintahannya sebelumnya. Selama masa kepresidenannya, pemerintahan Trump mengambil sikap yang sangat pro-Israel dan mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri dari ancaman keamanan, termasuk yang ditimbulkan oleh Hamas. Pemerintahan Trump juga memindahkan kedutaan AS ke Yerusalem, mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, dan menjadi perantara perjanjian normalisasi antara Israel dan beberapa negara Arab, seperti Abraham Accords.

Khusus mengenai Hamas, pemerintahan Trump memandangnya sebagai organisasi teroris dan mendukung tindakan yang bertujuan untuk mengisolasi dan melemahkannya. Hal ini termasuk mendukung tindakan militer Israel terhadap sasaran Hamas di Gaza dan mempertahankan tekanan ekonomi dan diplomatik terhadap kelompok tsb. Oleh karena itu, meskipun pemerintahan Trump mungkin berupaya mengatasi konflik di Gaza dari sudut pandang yang sejalan dengan kepentingan Israel, mencapai resolusi jangka panjang terhadap konflik Israel-Arab Palestina, termasuk masalah Hamas, kemungkinan besar akan tetap menjadi upaya yang kompleks dan menantang.

Di atas itu semua, ada beberapa hal positif dari Trump, khususnya tekadnya untuk fokus memperjuangkan kepentingan nasional AS, kendati dengan menampik platform-platform multilateral dan kolaborasi global.

Kita lihat Joe Biden mengejek Trump dan membandingkannya dengan KKK, dan menuduh Trump mengakhiri demokrasi Amerika. Sementara Biden dituduh berbohong tentang aborsi dan tentang kerusuhan Capitol tanggal 6 Januari dan menyimpan banyak informasi yang bersifat ekslusif dari rakyat Amerika. Biden berbohong tentang perekonomian. Apakah keadaan rakyat lebih baik sekarang ini? Tanya Sean Hannity Presenter Fox News.

Trump mengatakan akan ada "pertumpahan darah" dalam bisnis manufaktur mobil jika Presiden Biden terpilih kembali. Komentar Trump muncul dalam rapat umum belum lama ini di Ohio, dimana ia menyebutkan penerapan tarif pada mobil buatan China yang akan dijual ke AS.

Saat berbicara kepada Xi Jinping di akhir masa kepresidenannya, Trump menyatakan, "Jika Anda mendengarkan saya Presiden Xi, pabrik-pabrik mobil besar yang Anda bangun di Meksiko saat ini, dipastikan tidak akan mempekerjakan orang Amerika dan Anda akan menjual mobil kepada kami. Kami akan menerapkan tarif 100% pada setiap mobil yang datang, dan Anda tidak akan bisa menjual mobil-mobil itu jika saya terpilih."

Dalam orasinya kali ini Trump mengatakan jika saya tidak terpilih, maka ini akan menjadi pertumpahan darah bagi seluruh masyarakat. Ini akan menjadi pertumpahan darah bagi negara, bahkan menjadi pertumpahan darah bagi seluruh negara. Masyarakat Amerika pun geger. Itulah Trump yang meledak-ledak dan punya massa pendukung yang fanatik, Biden pun meringis jadinya.

Tak pelak lagi, pemilihan presiden AS tahun 2024 akan menjadi peristiwa yang sangat menarik untuk diikuti, karena pemilih harus mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kebijakan dalam politik luar negeri dan sikap terhadap kerjasama global.

Lihat :

https://abcnews.go.com/Politics/biden-projected-clinch-2024-nomination-trump-verge/story?id=108016349

https://www.foxnews.com/media/sean-hannity-left-wing-media-full-lying-dishonesty-hysteria

https://www.foxnews.com/media/msnbc-historian-admits-trump-bloodbath-comment-about-auto-industry-compares-him-hitler

https://www.antaranews.com/berita/4010904/rematch-joe-biden-vs-donald-trumpbagi-dunia

Joyogrand, Malang, Tue', March 19, 2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun