Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menghapus Budaya Toksik di Negeri Ini

22 Oktober 2023   14:09 Diperbarui: 22 Oktober 2023   14:09 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik antara Israel dan Palestina adalah konflik yang kompleks, lama, dan memiliki banyak akar masalah yang melibatkan sejarah, wilayah, agama, dan politik. Penyebab serangan-serangan Hamas seperti sekarang adalah hasil dari sejarah konflik yang panjang dan perasaan yang dalam dari kedua belah pihak.

Ada beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa konflik tersebut terus berlanjut, bahkan semakin menggila.

Status Yerusalem, khususnya situs-situs suci di Yerusalem, adalah salah satu sumber konflik yang terus berlanjut antara Israel dan Arab-Palestina. Kedua pihak mengklaim Yerusalem sebagai ibukota mereka, dan ketidaksepakatan mengenai hal ini menjadi sumber ketegangan yang tak berkeputusan.

Sengketa atas wilayah pemukiman Israel di Tepi Barat, dan pembangunan tembok pemisah juga menjadi sumber konflik. Isu-isu teritorial ini menciptakan ketidakpuasan di kedua belah pihak.

Blokade Gaza oleh Israel telah berlangsung selama bertahun-tahun dan membatasi akses ke berbagai kebutuhan dasar, yang menciptakan kondisi ekonomi yang sulit dan ketegangan di Gaza.

Kegagalan upaya perdamaian sebelumnya, seperti Perjanjian Oslo, telah menciptakan rasa frustrasi di antara masyarakat Arab-Palestina dan Israel. Inilah antara lain pemicu ketegangan dan kecurigaan di kedua belah pihak.

Serangan oleh Hamas ke wilayah Israel selatan menyebabkan respons keras dari pihak Israel, yang pada gilirannya memicu lebih banyak serangan balasan dari IDF. Provokasi Hamas dan serangan balasan IDF semacam ini menciptakan spiral kekerasan yang memperburuk konflik.

Konflik ini tidak memiliki solusi yang sederhana, sebagaimana dibuktikan upaya-upaya perdamaian telah gagal berkali-kali. Meski upaya internasional terus berlanjut untuk mencari jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tersebut, tetapi situasinya tetap sangat kompleks. Solusi jangka panjang memerlukan negosiasi yang cermat, komitmen dari semua pihak yang terlibat, serta dukungan masyarakat internasional.

Perubahan Kebijakan

Toksik culture ini harus ditangani secara bijaksana, dimulai dengan modifikasi kebijakan yang komprehensif dan perubahan sikap masyarakat.

Bagaimana cara mengatasi tantangan toksisitas ini dalam rangka menciptakan masyarakat yang lebih sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun