Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

ICBM Sarmat dan Mimpi Barat-Zelensky

23 Juni 2023   17:09 Diperbarui: 23 Juni 2023   17:59 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ICBM RS-28 Sarmat, Rudal Nuklir Super Rusia. Foto : sputnikglobe.com

Kedua, kekuatan sebagai faktor utama. Realisme politik menekankan peran kekuatan sebagai faktor utama yang membentuk hubungan internasional. Negara-negara akan berusaha mempertahankan dan meningkatkan kekuatan mereka untuk melindungi kepentingan nasional.

Ketiga, ketidakmungkinan kerjasama yang sepenuhnya. Realisme politik menganggap kerjasama internasional sebagai sesuatu yang sulit dicapai secara konsisten, karena negara-negara cenderung bertindak untuk kepentingan mereka sendiri dan tidak dapat sepenuhnya mempercayai negara lain.

Keempat, penggunaan kekuatan dan pengaruh. Realisme politik mengakui penggunaan kekuatan sebagai alat penting dalam politik internasional. Negara-negara akan menggunakan kekuatan militer, ekonomi, dan politik untuk mencapai tujuan keamanan nasional mereka.

Berdasarkan prinsip-prinsip realisme politik ala Hans Morgenthau ini, maka kegagalan serangan balik Ukraina belum lama ini dapat diinterpretasikan sebagai faktor yang mempengaruhi akan semakin surutnya campur tangan Barat dan NATO di Ukraina.

Beberapa faktor yang mempengaruhi sikap Barat dan NATO :

Pertama, keseimbangan kekuatan. Kegagalan Ukraina dalam serangan balik telah menunjukkan ketidakseimbangan kekuatan antara Ukraina dan Rusia. Barat dan NATO melihat intervensi mereka akan menghadapi risiko besar dan hasil yang tidak pasti, mereka secara  diplomatis hanya mengiyakan lagu permintaan baru Zelensky, tapi enggan melanjutkan campurtangan militer.

Kedua, pertimbangan risiko. Barat dan NATO terkesan sudah menghitung risiko yang terkait dengan campurtangan militer, termasuk kemungkinan konfrontasi langsung dengan Rusia dan eskalasi konflik yang lebih luas. Jika risiko ini dianggap terlalu tinggi, mereka lebih suka memilih pendekatan yang lebih diplomatis atau memperkuat dukungan non-militer terhadap Ukraina.

Ketiga, prioritas nasional. Setiap negara atau aliansi memiliki prioritas nasional yang berbeda. Jika kepentingan nasional Barat atau NATO tidak secara langsung terancam oleh konflik di Ukraina, maka mereka dipastikan tidak memiliki insentif yang kuat untuk campurtangan secara militer.

Manuver Putin belum lama ini yang menyatakan bahwa ICBM Sarmat tak lama lagi akan digelar dan siap tempur untuk menangkal ancaman NATO dan Barat? Ini tentu sangat merisaukan AS dan Barat.

Pernyataan tsb mengacu pada peningkatan potensi militer Rusia dalam menanggapi ancaman yang dirasakan dari NATO dan negara-negara Barat. ICBM Sarmat, juga dikenal sebagai RS-28 Sarmat, adalah rudal balistik super antarbenua yang dikembangkan oleh Rusia.

Dalam konteks realisme politik, peningkatan kemampuan militer dan ancaman yang dinyatakan dapat dimengerti sebagai upaya untuk memperkuat kekuatan negara dan menunjukkan kesiapan untuk melawan potensi ancaman atau intervensi dari pihak lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun