Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

ICBM Sarmat dan Mimpi Barat-Zelensky

23 Juni 2023   17:09 Diperbarui: 23 Juni 2023   17:59 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ICBM RS-28 Sarmat, Rudal Nuklir Super Rusia. Foto : sputnikglobe.com

AS tidak memiliki jenis pembatasan penggunaan nuklir yang sama seperti yang dilakukan Rusia, dengan Peninjauan Postur Nuklir 2022 dimana pemerintahan Biden dimungkinkan menggunakan senjata nuklirnya, bahkan serangan nuklir terhadap negara-negara non-senjata nuklir - Lih Ilya Tsukanov dalam sputnikglobe.com https://tinyurl.com/2nfvlte5

Kegagalan serangan balik Ukraina

Mengapa militer Ukraina mengalami kegagalan ketika melakukan serangan balik terhadap Rusia belum lama ini?

Pertama, kekuatan militer Rusia jauh lebih besar dibandingkan dengan Ukraina. Rusia memiliki sumberdaya, peralatan, dan personel yang lebih besar, termasuk dukungan udara, artileri, dan kekuatan tempur yang kuat. Perbedaan ini dalam kapabilitas militer dapat memberikan keunggulan taktis kepada Rusia.

Serangan Rusia pada 24 Pebruari tahun 2022 diduga terjadi secara tiba-tiba dan memanfaatkan faktor kejutan. Persiapan Ukraina tidak cukup memadai untuk menghadapi serangan yang sedemikian besar dan kompleks. Keunggulan ini telah memberikan keuntungan strategis kepada Rusia.

Rusia berhasil memanfaatkan kerentanan dalam infrastruktur Ukraina, seperti sistem komunikasi, logistik, dan pertahanan udara. Rusia juga memiliki kemampuan untuk melancarkan serangan siber yang merusak dan mengganggu operasi militer Ukraina.

Kedua, Ukraina yang terbirit-birit untuk mendapatkan dukungan internasional yang memadai dalam hal bantuan militer atau intervensi langsung tak direspon maksimal oleh dunia, kecuali AS dan barat yang hanya sedikit mempengaruhi kemampuan Ukraina dalam melawan serangan Rusia.

Ketiga, faktor geografis turut mempengaruhi dinamika pertempuran. Perbatasan Ukraina-Rusia memiliki fitur geografis tertentu yang dapat menguntungkan pihak Rusia, seperti penggunaan sungai atau perbukitan sebagai garis pertahanan alami.

Apakah kegagalan serangan balik Ukraina ini pertanda barat dan NATO tidak dapat melanjutkan campur tangannya di Ukraina. Ini relatif sulit dijawab, maka saya mencoba meminjam realisme politik dari Profesor Hans Morgenthau si penulis buku legendaris "Politics Among Nations".

Negara dalam hal ini dianggap sebagai aktor utama yang bertindak berdasarkan kepentingan nasional dan persaingan kekuasaan. Prinsip utama realisme politik disini :

Pertama, ketidakpastian dan saling curiga. Realisme politik mengakui ketidakpastian dalam hubungan internasional dan asumsi bahwa negara-negara akan saling curiga dan berperilaku dengan kepentingan nasional sebagai prioritas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun