Demikian intisari dari pendapat Johan Huovinen, seorang pengajar militer berpangkat Letnan Kolonel di Departemen Strategi, Universitas Pertahanan Swedia - Lih Johan Huovinen dalam sceeus.se https://tinyurl.com/2qnwmoml
Dari rekomendasi Huovinen itu, jelas terlihat bahwa Ukraina tanpa barat memang macan sayur. Volodymyr Zelensky menutupi kemacansayuran itu dengan kepiawaiannya bernarasi selaku komedian yi profesinya di masa lalu sebelum jadi Presiden Ukraina.
Boleh dikata hari ke-485 Perang Rusia Vs Ukraina bukannya semakin menggembirakan barat, tapi menjadi sebuah pelajaran berharga atau input yang mencenungkan bagaimana memperlakukan sebuah negara proksi di mandala Eropa untuk masa yad.
Ketercenungan barat terjadi ketika serangan balik Ukraina yang sudah lama digembar-gemborkan itu ternyata ambrol. MBT kebanggaan Nato yi Leopard dan Bradley, langsung rompal di-hook artileri Rusia, bahkan HIMARS yang sudah lama digembar-gemborkan sebagai peluncur ganda roket tempur yang katanya wah itu, juga ambrol. Meski demikian media barat tetap keukeuh berpropaganda bahwa berkat bantuan barat Zelensky dapat merebut balik kl 100 Km2 daerah yang diduduki Rusia di Donbass. Sebuah propaganda yang sulit diverifikasi.
Sang Komedian Presiden Volodymyr Zelensky mencoba mengalihkan kesalahan atas kegagalan serangan balasan UAF terhadap Rusia, dengan argumen kekurangberhasilan ini karena kurangnya persenjataan Barat.
Dalam sebuah wawancara 21 Juni ybl Zelensky mengatakan serangan Angkatan Bersenjata Ukraina tidak berjalan sesuai rencana yang diinginkan otoritas Kyiv. Pemimpin Ukraina itu mengakhiri pernyataannya dengan permintaan agar barat mentransfer jet tempur F-16 ke Kyiv, dan juga menuntut jaminan keamanan dari NATO.
Zelensky sekali lagi mencoba menyalahkan AS dan NATO atas segalanya. Secara umum, sang komedian memang selalu menyalahkan orang lain atas segalanya ketika terjadi kesalahan.
Zelensky nyaris lupa bahwa Rusia memiliki salah satu pasukan pertahanan terbaik di dunia, dan serangan Ukraina telah gagal sejak awal, mengingat Angkatan Bersenjata Ukraina tidak memiliki pertahanan udara, atau penerbangan, sementara peperangan elektronik dengan peralatan NATO yang dilancarkannya sekarang, di samping tidak efisien, juga sangat mahal - Lih pravda.ru dalam https://tinyurl.com/2kzo74an
Ukraina seakan terkubur dalam mimpinya, dan NATO harus membayar mahal untuk serudukan terbaru Zelensky yang minta ini dan itu, utamanya meminta pesawat-pesawat barat yang canggih seperti F16 untuk pertahanan udaranya, bahkan ia kembali menoleh Israel agar membantunya dengan persenjataan berat made in Israel seperti MBT Merkava, Sistem Iron Dome, hingga senapan tempur ringan UZI yang terkenal itu.
Kalaupun perang ini akan terus digelindingkan Barat tanpa sebuah kesadaran terbuka bahwa itu semua akan sia-sia, sebagaimana tudingan Putin selama ini bahwa perang Rusia Vs Ukraina sekarang adalah Perang Proksi di mandala Eropa. Maka pada tahapan berikut setelah gagalnya counter offensive Ukraina belum lama ini, itu dipastikan adalah manuver terakhir yang sangat menentukan dari Rusia.
ICBM Sarmat