Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Ganjar Pranowo Capres PDIP dan Perubahan Total Peta Pilpres 2024

24 April 2023   15:39 Diperbarui: 25 April 2023   15:30 1175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Suasana simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pemilu 2024 di kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Selasa (22/3/2022).  (Foto: KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)

Di awal tahun 2023, Prabowo berhasil menyalip Anies. Dengan demikian, bursa kandidat capres kembali menempatkan Ganjar di urutan pertama, Prabowo di urutan kedua, dan Anies di urutan ketiga. 

Survei Litbang Kompas yang dirilis 22 Februari 2023 mencatat, Ganjar memimpin klasemen bursa capres dengan elektabilitas 23,2 persen. Sementara, Prabowo mencatatkan elektoral 18,1 persen, lalu Anies mengantongi elektabilitas 17,6 persen.

Belakangan elektabilitas Ganjar jeblok. Hasil jajak pendapat LSI mencatat, elektabilitas Ganjar berangsur turun sejak Pebruari 2023. Pada survei Januari 2023, Ganjar mengantongi elektoral 36,3 persen. Angka tsb sedikit turun pada Pebruari 2023 menjadi 35,0 persen. Pada survei April 2023, elektabilitas Ganjar merosot signifikan sekitar 8,1 persen menjadi 26,9 persen.

Di saat bersamaan, elektabilitas Prabowo mengalami kenaikan. Pada Januari 2023, elektoral Ketua Dewan Pembina Gerindra yang Menhan itu menyentuh angka 23,2 persen. Lalu naik menjadi 26,7 persen pada Pebruari 2023, dan melonjak menjadi 30,3 persen pada April 2023. Raihan elektoral tsb menempatkan Prabowo sebagai kandidat capres di urutan nomor satu, menggeser nama Ganjar.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan, ada sejumlah faktor yang menyebabkan elektabilitas Ganjar merosot. Salah satunya, sinyal dukungan atau endorsement yang berulang kali dimunculkan Presiden Jokowi terhadap Prabowo. Karena kerapnya Prabowo di-endorse Jokowi, sebagian massa presiden perlahan mulai berpindah ke Prabowo, tak lagi semata-mata di pihak Ganjar.

Selain itu, anjloknya elektoral Ganjar juga disebabkan karena batalnya gelaran Piala Dunia U20 di Tanah Air. Ganjar dituding menjadi salah satu penyebab FIFA mencopot Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 karena sempat lantang menolak kepesertaan Timnas Israel. 

Survei LSI itu sejalan dengan hasil jajak pendapat terbaru Indikator Politik Indonesia. Menurut survei, elektabilitas Ganjar tercatat 19,8 persen. Angka tsb turun 7-8 persen dari survei sebelumnya. Pada survei periode Maret 2023, elektabilitas Ganjar mencapai 27,7 persen.

Survei yang sama juga mencatat, Prabowo berada di urutan nomor wahid dengan elektabilitas 22,2 persen. Lalu, Anies di urutan ketiga dengan angka elektoral 15,9 persen. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan, turunnya elektabilitas Ganjar ada kaitannya dengan pembatalan Piala Dunia U20 di Indonesia. 

Menurut Burhanuddin, suara Ganjar hanya dominan di kalangan responden yang tidak tahu bahwa FIFA membatalkan status tuan rumah Indonesia untuk Piala Dunia U20 2023. Dengan kata lain, 35 persen pemilih Ganjar dari kalangan mereka yang tidak tahu FIFA sudah membatalkan Piala U-20. Pemilih Ganjar dari basis pemilih Jokowi-Ma'ruf juga sebagian beralih ke Prabowo. 

Meski demikian, pemilih Jokowi-Ma'ruf yang memilih Ganjar masih dominan dengan total suara responden 40 persen. Tetapi, Sebagian, sekitar 28,9%, sudah mulai mengalir ke Prabowo - lih https://tinyurl.com/23bmvjl7

Dalam penantian panjang yang cukup melelahkan itu, akhirnya Ganjar diusung sebagai capres PDI-P untuk Pemilu 2024. Ganjar pun menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon RI-1 pada pemilu 2024 yad.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun