Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

PBB dan Perlunya Badan Supra Nasional yang Baru

6 April 2023   17:03 Diperbarui: 11 April 2023   09:45 552
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi dunia perlu Badan Supra Nasional yang baru untuk menghadapi tantangan global ke depan. Foto: globalpi.org

Garrett berpendapat bahwa mengendalikan penyakit yang kemudian jadi pandemi akan berada di luar ruang lingkup dan kapasitas negara bangsa.

Sedangkan Kaplan berargumen bagian-bagian dunia tidak akan memiliki negara yang efektif sama sekali, dengan menyebarnya kekacauan dan anarki ke tempat-tempat yang disebut beradab.

Sampai batas tertentu keduanya memang menjadi kenyataan. Hidup di tengah pandemi, sebagaimana argumen Garrett adalah nyata, dan ada banyak tantangan serupa lainnya yang akan segera terjadi, termasuk perubahan iklim.

Argumen Kaplan meski terbukti benar, tetapi terbatas. Kaplan terlalu pesimis tentang kapasitas negara untuk merestrukturisasi berbagai hal dan menerapkan kembali ketertiban.

Yang tidak diantisipasi oleh kedua penulis itu, termasuk Fukuyama, adalah adanya penurunan umum otoritas dan kepercayaan pada lembaga-lembaga secara keseluruhan. Ini sedikit mengejutkan, karena ada banyak dukungan empiris untuk itu. Sejak tahun 1960-an kepercayaan pada pemerintah telah menurun dimana-mana.

Hal itu sebenarnya mencerminkan perkembangan positif, bandingkan misalnya dengan sikon 1970-an, dimana dunia lebih banyak dihunjam ketidakpercayaan terhadap institusi pada saat warganya memiliki tingkat pendidikan dan kekayaan yang jauh lebih tinggi. 

Kedua fakta itu terhubung, katakanlah ada petani yang tidak berpendidikan, maka petani itu akan mempercayai tuan tanahnya atau otoritas apapun yang datang dan memberitahunya apa yang harus dilakukan. 

Tetapi jika pendidikannya lebih tinggi, maka ybs akan semakin kritis, ybs akan belajar tidak hanya menghormati otoritas yang mengenakan seragam di hadapannya. Jadi sampai batas tertentu, penurunan kepercayaan pada institusi mencerminkan fakta bahwa orang lebih kritis secara individual.

Ini juga mencerminkan keragaman dunia yang lebih besar. Lembaga-lembaga terpercaya yang dulunya dijalankan oleh sekelompok lelaki bule di hampir setiap negara maju. 

Semua lelaki ini bersekolah di sekolah yang sama, gathering di club-club snob yang sama dan mereka berlari di lingkaran sosial yang sama. 

Sebaliknya, zaman now nation state memiliki kepemimpinan yang jauh lebih beragam, dimana lingkaran kekuasaan sosial yang tertutup di masa lalu telah dipatahkan di banyak negara. Akibatnya individu-individu yang ada di dalamnya tidak memiliki tingkat kepercayaan yang sama untuk para elit seperti dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun