Mereka terkesan semakin tidak mampu memecahkan masalah besar di planet biru ini seperti perubahan iklim, pandemi Covid-19, menyusul kini krisis Ukraina yang menjadi medan laga besar Rusia Vs Ukraina di mandala Eropa sekarang.
Apakah krisis Ukraina sekarang bisa diprediksi kapan berakhirnya. Krisis ini sudah berjalan satu tahun lebih dan tak kunjung selesai karena beradunya kepentingan dunia Barat dan Rusia.Â
Rusia bersikukuh mengembalikan Ukraina ke pangkuannya. Sementara Barat bersikukuh ingin Ukraina terlepas sepenuhnya dari Rusia.
PBB sejauh ini tak mampu mengatasi krisis tsb. Bahkan lucunya, Mahkamah Internasional belum lama ini mengeluarkan Surat Keputusan Penangkapan Vladimir Putin yang dituding penjahat perang dalam krisis Eropa sekarang. Apakah keputusan ini independen atau rekayasa AS. Sulit ditebak, dan orang hanya bisa tersenyum geli.
Mahkamah Internasional sebagai salah satu lembaga supra nasional ujung-ujungnya terbukti tak punya legitimasi yang kuat untuk melakukan penangkapan Putin, kecuali Washington barangkali yang dalam tempo dekat ini akan menangkap mantan Presiden Trump atas tudingan penyuapan dalam Pilpres AS yang lalu. Hayyoo ..
Penyelesaian krisis Ukraina tentu membutuhkan kerjasama internasional yang lebih luas lagi, bukan hanya menyorong senjata sebanyak-banyaknya. Juga harus menyadari bahwa lembaga supra nasional jadul seperti PBB justeru tertekan oleh nation state.
Nation state bagaimanapun memiliki monopoli atas penggunaan kekuatan pemaksa yang sah untuk penegakan hukum, menjaga ketertiban dalam negeri dan membela negara dari musuh eksternal.Â
Kalaupun AS dan Nato-nya seakan polisi dunia tak lama setelah Soviet bubar. Itu koboi ngawur asal main tembak namanya. Lalu dimana PBB, apa hanya kuda tunggangan saja.
Dalam format tak terlalu besar, lihat krisis pengungsi Rohingya di Asia tenggara beberapa waktu lalu. Secara teori, Asean adalah komunitas yang dapat mendikte aturan bersama di negara-negara Asia tenggara.Â
Tetapi di saat salah satu negara anggota yang kuat, ataupun negara yang relatif tidak kuat, melihat kepentingannya dirugikan keputusan ASEAN selaku badan supra nasional terkait pengungsi tsb.
Mereka bisa saja berkata persetanlah, koq hanya kami saja yang menampungnya, sedangkan mereka berkelit. Dipastikan tidak ada yang bisa dilakukan Asean untuk nation state yang mengabaikan perintahnya.