Busana ternyata berperan nyata dalam gaya hidup kita sehari-hari. Generasi seangkatanku yang sudah pensiun pastilah minoritas dalam piramida penduduk sekarang. Kaum minoritas ini tentu tak terlihat at now yang didominasi generasi milenial, generasi sandwich, dan generasi rebahan penggila gadget. Tapi dalam lingkungan sosial dan dalam hidup sehari-hari, kita pastilah berinteraksi, dan ada respon silih berganti disitu.
Aku sendiri tidak terlalu perduli apakah setelanku kemarin ketika keluar rumah direspon pas atau tidak. Di luar dugaan, malah yang muncul respon positif. Keren kan.
Saya pikir fashion itu memang subyektif. Bisa saja seorang berusia 70 merangkul kecintaannya pada tren saat ini, ntah itu jeans, sepatu kets dan jacket seperti yang saya kenakan kemarin, atau bagi kalangan Eva di usia seperti itu masih menyukai rok mini, atasan tipis, bahkan celana kargo atau gombrang. Jadi Geriatric Millennial-lah. Sudah jadi Opa/Oma tapi keren. Kl begitu. Boleh jadi ada saja yang nyinyir nggak suka, tapi percayalah bahwa kita bisa menjadi keren bahkan seksi, karena bagaimanapun fashion adalah tentang "gaya kita" dan "bukan usia kita." Â
Pada usia tertentu kita pastilah menjadi minoritas bahkan super minoritas di interval usia tertentu, dimana kita sudah bergelar Ompung atau Opa/Oma. Tapi kita bisa menjadi keren dan seksi, sejauh kita tidak kehilangan semangat hidup. Kita harus dapat menginspirasi khalayak bahwa kita tidak harus berhenti berpakaian dengan cara tertentu hanya karena telah berusia 50, 60, 70, 80, bahkan 90 tahun.
Saya seringkali keluar rumah seperti kemarin dengan jeans dan sepatu kets hanya sekadar menunjukkan bagaimana saya menapaki hidup di usia pensiun dengan fashion seperti itu. Di Jabodetabek, saya teringat seorang Oma di Depok Belanda yang mengenakan rok mini. Menurut saya keren, karena kaki si oma memang indah dan perlu dipamerkan.
Saya juga menyukai musik modern, seraya mengagumi music Jazz, Blues dan balada-balada romantik ala Perancis seperti karya Chopin misalnya.
Itu akan membantu kita awet muda. Maka, jadilah fashionista yang baik tanpa harus berlalulalang sebanyak-banyaknya ke aneka rumah mode di lingkunganmu, apalagi sampai harus mengejar deadline untuk bisa menyaksikan sebuah peragaan mode di Jakarta sana.
Gaya berpakaian kita yang minoritas ini bukanlah untuk semua orang. Anda bisa saja konservatif di usia 30-an dan trendi di usia 50-an, 60-an, 70-an, bahkan di atas itu.