Mohon tunggu...
Anggi Paramitha Dilly
Anggi Paramitha Dilly Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa sastra

Seorang penggemar novel-novel Rick Riordian, Tere Liye, film fantasi dan genre slice of life.

Selanjutnya

Tutup

KKN Pilihan

Galeri Foto Langit Semanu

30 Juni 2024   22:05 Diperbarui: 30 Juni 2024   22:06 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: Dokumen Pribadi)

Salah satu memori tersebut, kala mereka mengadakan sebuah sosialisasi mengenai budidaya maggot dan pembuatan biogas. Sebagian besar penduduk yang merupakan petani tadah hujan sibuk menanam padi pada pagi hingga sore hari sehingga mereka memutuskan untuk mengadakan sosialisasi pada malam harinya. Hujan turun selama empat hari berturut-turut sehingga mereka pun menyebarkan undangan di tengah derasnya hujan. Doa mereka seolah dikabulkan karena pada hari mereka akan melakukan sosialisasi, hujan mereda.

Akan tetapi, malam harinya hujan kembali mengguyur, bahkan disertai petir. Tak lama kemudian, listrik pun mati. Namun demikian, secara mengejutkan para penduduk tetap datang menghadiri sosialisasi yang mereka adakan. Sebuah momen mengharukan yang tentu terus terkenang di hati setiap anggota.

Hampir setiap harinya ada cerita baru berlatar balai dusun tersebut. Bahkan mereka menerima buket bunga pada acara perpisahan yang mereka adakan di balai dusun ini. Itulah yang membuat Acha meminta Soja menghentikan motor mereka di balai dusun sejenak pada pagi terakhir mereka di dusun tersebut. Sesaat, Acha berkeliling memotret beberapa sudut tempat tersebut. Tak lupa, ia memotret langit yang hari itu begitu cerah seolah mengucapkan perpisahan pada mereka tim KKN dengan berseri. 

"Foto langit?" tanya Soja tanpa turun dari atas motor. Acha hanya mengangguk singkat sebelum menyudahi sesi foto. Motor mereka pun perlahan berjalan pergi meninggalkan dusun tersebut. Mereka sama-sama diam bergelut dengan benak masing-masing. Realita bahwa mereka telah mengakhiri kegiatan KKN yang telah berlangsung selama dua bulan di dusun tersebut membuat perasaan mereka bercampur aduk.

"Seandainya bisa, aku ingin kembali ke sini sekali lagi," ucap Soja memecah hening. Sebuah pernyataan yang sukses membuat Acha tertegun. Apalagi mendengar penuturan Soja selanjutnya yang ternyata merasakan haru akan keramahan para penduduk. 

"Ada tradisi Rasulan besok bulan Juni," kata Acha teringat akan tradisi perayaan pasca panen yang sering penduduk bicarakan. Mereka tentu saja mengundang para anggota KKN untuk datang besok.

"Menurutmu, kita bakal ke sini lagi nggak?" tanya Acha setelah beberapa saat. Kali ini, ada jeda yang cukup panjang sebelum Soja menjawab. 

"Mungkin," ucap Soja meskipun sedikit terdengar ragu. 

Sebuah jawaban singkat, tetapi di dalamnya terselip sebuah harapan. Meskipun saat ini terasa kecil dan sulit, apalagi dengan mereka yang akan segera berbaur kembali dengan gempuran kesibukan mahasiswa semester akhir. Namun, mendengar jawaban tersenyum cukup membuat senyum tipis terulas di bibir Acha. 

Mungkin, suatu saat pun ia akan menanyakan hal yang sama pada teman-teman lainnya. Apakah mereka bernostalgia. Apakah mereka pun merindu. Apakah mereka ingin kembali. Tanpa sadar, ia menantikan perjumpaan mereka kembali dan kesempatan untuk mengabadikan warna langit di tempat ini sekali lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten KKN Selengkapnya
Lihat KKN Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun