Mohon tunggu...
Anggi Paramitha Dilly
Anggi Paramitha Dilly Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa sastra

Seorang penggemar novel-novel Rick Riordian, Tere Liye, film fantasi dan genre slice of life.

Selanjutnya

Tutup

KKN Pilihan

Empat Tamu di Rumahku

21 Juni 2024   00:43 Diperbarui: 21 Juni 2024   00:48 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber gambar: Dokumen Pribadi - Empat orang bermain di pantai)

"Enggak usah, nggak sih?" Soja bertanya pada Brian di sampingnya, tanpa mengalihkan fokus dari gim di ponsel. Pertanyaan itu tentu saja membuat Acha menjadi sangsi.

"Yakin?"

"Enggak perlu, deh. Nanti kita cuman lihat-lihat aja, kok. Kita mah udah capek nguli," ucap Brian menimpali Soja.

"Pokoknya minimal celana deh, kalian harus bawa. Buat jaga-jaga aja," ucap Acha pada akhirnya sebelum berpamitan meskipun tahu bahwa kemungkinan mereka mendengarkan cukup kecil.

Benar saja, keesokan harinya, dari percakapan keempat manusia itu sebelum berangkat, tidak ada anggota laki-laki yang membawa pakaian ganti. Mereka sepertinya memang berniat hanya akan menikmati keindahan pantai saja.

Sore harinya, aku melompat masuk ke pondok putri melalui jendela seperti yang biasa kulakukan saat bosan. Biasanya pada jam segini seluruh anggota perempuan sedang beristirahat sebelum Acha dan Mila pergi malamnya untuk bersosialita atau mengerjakan program bersama keempat temannya. Namun, malam ini agaknya tim kedua tidak akan pergi kemana-mana karena para anggota laki-laki pun tengah terlelap saat aku mampir pulang tiga puluh menit yang lalu. 

Kali ini, para penghuni pondok putri tengah duduk melingkar bersantai di ruang tengah. 

"Aku kaget tadi kalian pulang dalam keadaan hampir basah kuyub," terdengar Sonya berkomentar. Anggota tim pertama itu tampak tergelak melihat wajah sebal Acha, temannya. Acha sepertinya tengah menceritakan pengalaman mereka di pantai pada anggota tim pertama. 

"Kalian memang nggak bawa baju ganti?"

"Niatnya memang nggak main air! Jika bermain pun hanya ingin terkena ombak sedikit," ucap Acha dengan helaan napas. Aku pun memutuskan untuk bergelung di sampingnya. Acha yang menyadari kehadiranku hanya mengelus puncak kepalaku sembari melanjutkan cerita.

"Awalnya sebenarnya baik-baik aja," ucapnya memulai. "Waktu sampai di pantai, mereka nggak begitu antusias karena hari sudah siang. Mereka cuma duduk di bawah pohon, katanya panas. Jadi, awalnya hanya aku dan Mila yang turun ke pantai."Acha akhirnya memindahkan tubuhku ke pangkuannya. "Sepuluh menit kemudian, mereka ikut turun, berfoto-foto sebentar. Nah, ini bagian yang menyebalkan!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten KKN Selengkapnya
Lihat KKN Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun