Mohon tunggu...
Paramesthi Iswari
Paramesthi Iswari Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Rumah Tangga

Ibu rumah tangga. Sedang belajar untuk kembali menulis.

Selanjutnya

Tutup

Home Artikel Utama

Death Cleaning, Berbenah untuk Berdamai dengan Hidup yang Sementara

26 Juli 2024   10:30 Diperbarui: 27 Juli 2024   08:00 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI | Image by Freepik

Death Cleaning biasanya dilakukan pada saat memasuki usia 60 tahun. Namun, bagi mereka yang memasuki usia 40 tahun juga dianjurkan untuk mulai memikirkannya. Döstȁdning dilakukan secara bertahap, pelan-pelan dan bukan kegiatan yang bisa diselesaikan hanya dalam sehari atau seminggu. Prosesnya bahkan bisa berlangsung bertahun-tahun. Tampaknya, ini dimaksudkan sebagai ruang refleksi sekaligus membangun keikhlasan untuk bisa benar-benar melepas kemelekatan terhadap benda. 

Selain mempertahankan barang-barang yang masih dibutuhkan fungsinya, barang-barang terbaik dan memiliki nilai sentimental tinggi tetap disimpan sebagai kenang-kenangan terbaik untuk anak cucu atau keluarga. 

Barang-barang yang masih berkualitas baik namun tidak sepenuhnya relevan lagi dapat diberikan kepada orang-orang terdekat, kawan atau keluarga.  Misalnya: pakaian, kain, syal, tas, vas, buku, benda koleksi, dll. Namun hal  itu harus dilakukan dengan mempertimbangkan apakah barang tersebut akan disukai dan bermanfaat bagi di penerima, apalagi cita rasa orang belum tentu sama.

Sedangkan barang-barang pribadi yang akan membuat orang lain terkejut - dalam arti negatif- ketika menemukannya, tidak dianjurkan untuk disimpan.

Perbedaan Konmari dan Death Cleaning

Bila Konmari bertujuan untuk menciptakan ruang yang teratur, nyaman dan efisien untuk mengoptimalkan kebahagiaan pemiliknya, Döstȁdning selangkah lebih jauh bertujuan untuk meminimalkan kerepotan orang lain sepeninggal pemilik benda-benda tersebut.

Bila Konmari menganjurkan untuk segera menyingkirkan benda-benda yang tidak menyiratkan kebahagiaan, Döstȁdning memberi ruang untuk menyimpan benda-benda tertentu dengan tujuan untuk mewariskannya kepada orang-orang terdekat.

Lebih dari Sekedar Beres-Beres

Bagiku, baik Konmari maupun Döstȁdning sama-sama menyadarkan bahwa aktivitas de-cluttering rumah itu lebih dari sekedar sebuah tugas rumah tangga, namun memiliki filosofis yang mendalam tentang hidup. Beberapa filosofi yang dapat ditangkap dari kedua metode itu antara lain.

1. Less is More – Memiliki Secukupnya

Di zaman yang serba melimpah ini, manusia cenderung mudah sekali untuk menumpuk barang. Keinginan untuk memiliki seolah tidak pernah cukup. Padahal hidup memiliki berbagai keterbatasan, seperti: ruang, waktu maupun energi. 

Mengakumulasi terlalu banyak barang di rumah membawa konsekwensi rumah menjadi kurang nyaman dan perlu banyak waktu dan tenaga untuk membersihkannya. 

Sebaliknya, dengan membatasi kepemilikian hanya pada barang yang esensial dan bermakna akan memberikan banyak kemudahan dalam kehidupan sehari-hari pemiliknya.

2. Hidup secara bertanggung jawab

Meski istilahnya terdengar muram, tapi death cleaning sebenarnya bukanlah cerita tentang kematian. Death cleaning adalah upaya untuk merayakan hidup dan kenangannya yang indah. Dengan menjaga rumah tetap teratur dan nyaman di masa tua, maka seseorang akan bisa menghabiskan sisa waktu hidup secara lebih nyaman bersama keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun