Mohon tunggu...
pantjewa ylapanusu
pantjewa ylapanusu Mohon Tunggu... Pemerhati Sejarah,Budaya dan Adat -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenang 71 Tahun RRI

9 September 2016   23:36 Diperbarui: 10 September 2016   04:18 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

DINAMIKA KOMUNIKASI

Dinamika dalam peristilahan (terminology) danasal usul kata (epistemology) secara sederhana adalah dynamic (s) yakni dinamis, bersemangat, berenergi, bersifat dan berkekuatan selalu bergerak.

Sementara komunikasi (Communication, connection, relation) yang hanya dipahami secara sederhana bermakna “ hubungan”. Dalam dinamika zaman telah mengantarkan istilah “komunikasi”menjelma menjadi “Vitae magistra” (guru kehidupan)sebagai disiplin ilmu khusus yang sangat vital diera globalisasi saat ini. Beberapa  penemu dan hasil temuan mereka saling komplementer, sangat sulit dipisahkan satu sama lain.

Dibidang komunikasi lewat angkasa, ditemukan telegraf oleh MORSE pada tahun 1832, telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1872.Dan salah satu yang sangat eksis menguasai komunikasi angkasa hingga saat ini adalah temuan RADIO oleh Guglielmo Marconi pada tahun 1895.

RADIO ERA HINDIA BELANDA

Tiga komponen temuan teknologi dibidang komunikasi tersebut sangat sulit dipisahkan.Temuan temuan tersebut menjadi marak dan berkembang pesat dengan adanya potensi kontribusi listrik temuan dari Grove tahun 1840.

“ TEMPORA MUTAMTUR ET NOZ MUTAMTUR IN ILIS”, “Bumi terus berputar manusiapun bergerak didalamnya mengikuti gerak putaran tersebut”, demikian bunyi sebuah pepatah Latin.

Para cerdik cendekia dibidang radio pun berinovasi mengembangkan temuan Marconi .maka mengudaralah suara radio di Amerika Serikat pada tahun 1920, di Inggeris dan Uni Sovyet 1922. Akan halnya di Indonesia (Hindia Belanda), sebagai embrio perkembangan temuan Marconi ini adalah mengudaranya siaran radio pertama pada 16 Juni 1925.

Radio siaran ini bernama  “BATAVIASCHE RADIO VERENIGING” (BRV)- Perkumpulan Radio Batavia.

Dengan berdirinya Stasiun Radio BRV milik Hindia Belanda ini, telah membangkitkan semangat patriotik dan heroik dibidang penyiaran kebangsaan Indonesia.Maka berdirilah radio siaran pertama milik bangsa Indonesia pada 1 April 1933.Didirikan oleh Mangkunegoro VII dan Ir. Sarsito Mangunkusumo.Radio siaran ini bernama Solosche Radio Vereniging (SRV)- Perkumpulan Radio Solo.

Eksistensi radio siaran  di Solo ini merupakan embrio kebangkitan radio kebangsaan yang berbahasa Indonesia dan membangkitkan semangat juang para angkasawan Indonesia. Terbukti dengan berdirinya stasiun radio siaran lokal di Jakarta (VORO), VORL di Bandung, CIRVO di Surabaya, EMRO di Madiun, MAVRO di Yokyakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun