Ketiga, Kritik terhadap Ekstremisme: Sikap moderat Murjiah dalam konteks konflik politik dapat menjadi pelajaran untuk mengkritik sikap-sikap ekstrem dalam beragama, terutama yang mudah mengkafirkan orang lain (Abdrurrahman, 1995: 45-46). Di tengah maraknya radikalisme dan ekstremisme agama, pemikiran Murjiah dapat menjadi salah satu sumber inspirasi untuk mengembangkan teologi yang lebih inklusif dan moderat.
Â
Kesimpulan
Murjiah, dengan segala kompleksitas ajarannya, merupakan bagian penting dari mozaik pemikiran Islam. Meskipun banyak dikritik, aliran ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan wacana teologis Islam. Pandangan mereka tentang iman, status pelaku dosa besar, dan optimisme keselamatan telah memperkaya diskursus keagamaan dan memberikan perspektif alternatif dalam memahami hubungan antara manusia dan Tuhan.
Dalam konteks kekinian, beberapa aspek pemikiran Murjiah masih relevan dan dapat memberikan inspirasi dalam menghadapi tantangan-tantangan kontemporer. Sikap toleran, optimisme spiritual, dan kritik terhadap ekstremisme yang dapat diteladani dari Murjiah dapat menjadi bahan refleksi dalam upaya membangun pemahaman keagamaan yang lebih inklusif dan humanis.
Namun, penting untuk dicatat bahwa adopsi pemikiran Murjiah atau aliran teologi lainnya perlu dilakukan secara kritis dan kontekstual. Keseimbangan antara optimisme spiritual dan tanggung jawab moral tetap harus dijaga. Studi lebih lanjut tentang Murjiah dan relevansinya dalam konteks kekinian dapat memberikan kontribusi penting dalam pengembangan pemikiran Islam yang moderat, inklusif, dan responsif terhadap tantangan zaman.
Daftar Pustaka
Nasution, Harun. Teologi Islam: Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan. Jakarta: UI Press, 2002.
Watt, W. Montgomery. Islamic Philosophy and Theology. Edinburgh: Edinburgh University Press, 1985.
Amin, Ahmad. Fajr al-Islam. Kairo: Maktabah an-Nahdhah al-Mishriyyah, 1975.
Al-Shahrastani, Muhammad ibn Abd al-Karim. Al-Milal wa al-Nihal. Beirut: Dar al-Ma'rifah, 1993.