Mohon tunggu...
Santy Novaria
Santy Novaria Mohon Tunggu... -

Seorang Muda. Penikmat Fiksi. Tukang kritik yang bukan penulis. Anda tidak harus jadi koki handal untuk sekedar merasai mana masakan enak, mana yang kurang garam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[FFK] Aku, diantara Karma dan Sesal

18 Maret 2011   15:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:40 430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13004462841305141834

"Ah, maaf! Saya cuma ingin sedikit melepaskan lelah dengan berbincang-bincang." Lihat saja! Tutur kata seperti ini tak pernah hadir pada semua calon-calon targetku sebelumnya. Sopan dan simpatik.

Empat hari membututinya tak kutemukan juga sisi buruk dari Widyamoko. Tapi pasti ada! Dan aku selalu membayangkan dia punya sebuah dosa teramat besar yang cukup pantas dibayarnya dengan sebuah kematian. Karena itu alasan terkuat agar aku cukup tega menghabisinya. Hingga tak perlu beralih menjadi sebuah penyesalan yang mengejar-ngejar.

"Tak apa jika Bapak keberatan...," sergahnya kemudian dipenuhi senyum.

Sial! Jangan lagi tersenyum seperti itu. Sungguh, senyum yang seperti itu cuma milik ayah. Jangan sampai aku batal membunuhmu hanya karena kudapati senyum ayah pada kepalamu. "Ah, ya! Setelah dari gedung KPK tolong antarkan saya ke Lab terdekat, saya mesti check-up."

Aku memang mengantarnya, tapi tak sampai ke kedua tempat itu. Perjalanannya kubelokkan pada jalan yang sepi dan terpencil. Semua sudah sesuai rencana.

****

"Bang...!" Suara Tina tampak gusar terdengar dari ujung telepon.

"Kenapa, Tin? Sudah abang transfer uangnya semua, nanti malam akan abang ke rumah sakit."

"Bukan itu, Bang!"

"Apa lagi?"

"Itu...calon pendonor ginjal buat ibu katanya mati terbunuh di dalam taxi...!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun