Melalui adaptasi dari novel terlaris karya Cho Nam Joo yang terbit pada 14 Oktober 2016, film ini disutradarai oleh Kim Do Young dan diperankan oleh berbagai artis ternama seperti Jung Yumi sebagai Kim Ji Young, serta Gong Yoo sebagai Jung Daehyun atau suami Ji Young.Â
Kim Ji Young : Born 1982 mengisahkan tentang budaya patriarki yang menjadi diskriminasi gender pada perempuan di Korea Selatan. Perempuan memperoleh posisi di bawah laki-laki, karena dinilai tidak mampu bekerja atau memiliki kasta lebih tinggi dari pada laki-laki.Â
Ji Young merupakan seorang wanita yang sudah menikah dan harus keluar dari pekerjaannya karena memiliki aktivitas baru sebagai ibu rumah tangga, yakni mengurus anak dan keluarganya. Ia pun tidak dapat memperoleh promosi pekerjaan karena hal tersebut.Â
Perilaku yang didapatkan wanita yang sudah maupun belum menikah sangat berbeda di Korea Selatan. Hyesoo, salah seorang teman Ji Young, justru mendapat promosi yang seharusnya diperoleh Ji Young karena ia tidak menikah. Bahkan untuk memperoleh promosi tersebut, ia harus menunggu karyawan pria lainnya yang didahulukan perusahaan untuk memperoleh promosi jabatan.Â
Ketimpangan sosial yang dirasakan Ji Young, membuatnya menjadi pribadi yang berbeda dari sebelumnya. Bagaimana tidak, selain melakukan aktivitas ibu rumah tangga yang berat, ia harus meninggalkan pekerjaan yang dicintainya dan bertahan untuk putrinya.
Hal tersebut mempengaruhi kondisi mental Ji Young, dimana ia menjadi pribadi yang berubah 180 derajat akibat tekanan tersebut. Pengaruh patriarki yang dominan, serta lingkungan yang tidak mendukung menyebabkan ia merasa rapuh
Suaminya, Daehyun, merasa sedih dengan ketidakadilan yang dirasakan istrinya. Ia berusaha meringankan pekerjaan rumah tangga yang dilakukan istrinya. Namun melihat kondisi Ji Young yang rapuh, ia merasa tertekan sehingga meminta bantuan pada keluarga besarnya untuk mendukung Ji Young.
Realita film tersebut dirasa sesuai dengan kehidupan nyata, tak hanya di Korea Selatan saja, namun juga seluruh perempuan yang ada di dunia. Pengambilan gambar dilakukan secara detail dan menghadirkan suasana yang dekat pada masyarakat.
Namun, isu feminisme yang diangkat justru menimbulkan kontroversi di masyarakat Korea Selatan. Kaum pria menilai bahwa pria digambarkan sebagai kaum penindas wanita. Selain itu, film ini juga menggambarkan bahwa posisi kekuasaan pria adalah hal yang turun-temurun dan tidak menjamin kualitas hasil pekerjaan kaum laki-laki.Â
Film ini dinilai memiliki banyak adegan serta makna tersirat yang dirasa menyinggung berbagai pihak. Dialog yang diucapkan dirasa menggeneralisasikan sifat 'pria adalah penindas' bagi masyarakat.Â
Faktanya, Korea Selatan merupakan salah satu negara yang tinggi akan diskriminasi. Aksi feminisme yang dilakukan sebagai bentuk penegakkan keadilan juga dipandang sebagai hal yang tidak pantas di negara tersebut. Adanya film 'Kim Ji Young: Born 1982' merupakan aksi yang vokal dalam memberantas ketidakadilan tersebut.Â