Kalau agency branding terasa mahal, ya coba pindah ke studio yang lebih kecil. Kalau studio masih terlalu tinggi, bisa kok tanya langsung ke desainer atau profesional secara personal. Banyak opsi di luar sana, tinggal pintar-pintar kita memilih mana yang paling cocok. Intinya, kita punya banyak pilihan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Tapi, poin utamanya bukan di mana kita cari jasa atau berapa besar biayanya. Yang penting adalah kesadaran bahwa citra bisnis kita itu penting. Jangan asal-asalan bikin visual, apalagi untuk sesuatu yang akan dilihat banyak orang.
Kualitas visual itu bisa jadi tolok ukur seberapa serius kita dalam menjalankan bisnis. Kalau desainnya terlihat asal, bukankah itu bisa membuat kesan bahwa bisnis kita juga dikerjakan setengah hati?
Dan inilah kenapa, meskipun sering merasa kesal, saya tetap tidak bisa lepas dari dunia ini. Sampai kapan pun, saya akan tetap memandangi visual-visual di jalan dengan tatapan kritis, sambil berharap suatu saat ada yang paham bahwa desain itu bukan sekadar estetika, tapi juga pesan yang bisa bikin dunia jadi lebih baik atau setidaknya, lebih enak dilihat.
Jadi, buat saya, melihat kehidupan sehari-hari dari sudut pandang branding adalah cara saya tetap waras. Di balik setiap kesalahan desain, saya melihat peluang untuk perbaikan, untuk sebuah pesan yang bisa lebih baik lagi. Ini mungkin hal sepele, tapi bagi saya, ini adalah harapan kecil di tengah lautan desain yang sering kali bikin frustasi, baik diruang digital maupun diruang publik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H