Mohon tunggu...
Pangat Muji
Pangat Muji Mohon Tunggu... -

Mendidik generasi masa depan agar selalu ingat Moral, Tanggungjawab, Kontribusi kepada Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ciptaan Teragungkah Manusia ?

3 Januari 2010   02:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:39 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak tahu kenapa.

Suara itu: Coba periksa lagi di kehidupanmu atau manusia pada umumnya.

emmhh.... apa ya. Kasih petunjuk dong?

Apa yang mengancam kesehatan?

Oooo tahu, tahu.... apakah tentang apa yang masuk ke mulut kita?  Makanan kita?

Yak,yak, lanjutkan....

Apa hubungannya dengan kekuatiran selain kesehatan, aku cukup menjaga kesehatan dengan baik, makanan cukup bergizi sesuai anjuran majalah dan seminar para ahli gizi. Emang kenapa?

Dari mana makanan itu berasal?

Beras hasil pertanian, sayur perkebunan, daging peternakan, ikan perikanan, yang lain industri pengolahan makanan. Ya..ya ... saya tahu tentang pengawet, kan? Atau jenis-jenis pengolahan pangan. Saya tahu itu. Tetapi pasti bukan itu kan maksudmu?

Waktu singkat. Ya , langsung saja aku beritahu: Engkau dan milyaran manusia di dunia ini ditopang oleh pembunuhan dan penyiksaan binatang dan sedang mengalami peracunan di segala segi pola pangan kalian. Dan kalian sedang terancam kemusnahan spesies.

Engkau bilang manusia makhluk teragung termulia, aku bilang banyak yang tidak menyadarinya, jadi sama dengan tidak. Pembunuhan dan jeritan milyaran, trilyunan para hewan yang disembelih, disiksa di peternakan demi industri pangan, demi upacara agama, demi hari raya terima kasih atau hari raya sejarah jaman dulu di negeri padang pasir masih terngiang-ngiang dan masih terdengar hingga saat ini. Sudah berlangsung ribuan tahun sampai sekarang.Perbuatan sia-sia dan merugikan. Tanaman nabati hayati melimpah ruah dan memakannya membuat mereka tetap tersambung dengan Surga, mereka abaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun