Mohon tunggu...
Pangat Muji
Pangat Muji Mohon Tunggu... -

Mendidik generasi masa depan agar selalu ingat Moral, Tanggungjawab, Kontribusi kepada Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ciptaan Teragungkah Manusia ?

3 Januari 2010   02:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:39 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ooooooo itu pasti ! Kenapa masih bertanya?

Suara itu: Apa yang menopang kehidupan manusia?

Tentunya Tuhan melalui ketersediaan alam ini.

Suara itu lagi: Sudah bahagiakah manusia sekarang?

Tergantung, tetapi jauh di dalam batinnya siapa yang tahu....

Tapi tunggu...ada rasa kuatir akan anak cucu, kuatir kelangsungan dunia ini.....

Global warming, negara-negara akan tenggelam, masa depan yang tidak pasti.......

Wah,  entah ya bahagia atau tidak. Paus Benedictus wajahnya juga penuh kekuatiran.

Suara itu: Bagaimanakah engkau menjalani hidupmu, mulai dari bangun tidur?

Bangun, berdoa, mandi, sarapan dgn keluarga, baca koran, lihat berita TV, berangkat kerja, bekerja, makan siang dengan kolega, bekerja lagi, minum teh/ngopi sore, pulang kerja, mandi, makan malam, bercengkerama dengan keluarga, lihat TV, berdoa tengah malam, tidur, intim dgn istri sesekali..... bangun pagi lagi.

Suara itu: Kedengarannya ideal sekali tetapi mengapa masih ada kekuatiran?

Tidak tahu kenapa.

Suara itu: Coba periksa lagi di kehidupanmu atau manusia pada umumnya.

emmhh.... apa ya. Kasih petunjuk dong?

Apa yang mengancam kesehatan?

Oooo tahu, tahu.... apakah tentang apa yang masuk ke mulut kita?  Makanan kita?

Yak,yak, lanjutkan....

Apa hubungannya dengan kekuatiran selain kesehatan, aku cukup menjaga kesehatan dengan baik, makanan cukup bergizi sesuai anjuran majalah dan seminar para ahli gizi. Emang kenapa?

Dari mana makanan itu berasal?

Beras hasil pertanian, sayur perkebunan, daging peternakan, ikan perikanan, yang lain industri pengolahan makanan. Ya..ya ... saya tahu tentang pengawet, kan? Atau jenis-jenis pengolahan pangan. Saya tahu itu. Tetapi pasti bukan itu kan maksudmu?

Waktu singkat. Ya , langsung saja aku beritahu: Engkau dan milyaran manusia di dunia ini ditopang oleh pembunuhan dan penyiksaan binatang dan sedang mengalami peracunan di segala segi pola pangan kalian. Dan kalian sedang terancam kemusnahan spesies.

Engkau bilang manusia makhluk teragung termulia, aku bilang banyak yang tidak menyadarinya, jadi sama dengan tidak. Pembunuhan dan jeritan milyaran, trilyunan para hewan yang disembelih, disiksa di peternakan demi industri pangan, demi upacara agama, demi hari raya terima kasih atau hari raya sejarah jaman dulu di negeri padang pasir masih terngiang-ngiang dan masih terdengar hingga saat ini. Sudah berlangsung ribuan tahun sampai sekarang.Perbuatan sia-sia dan merugikan. Tanaman nabati hayati melimpah ruah dan memakannya membuat mereka tetap tersambung dengan Surga, mereka abaikan.

Aku sudah mengutus Einstein datang ke planet kalian untuk bilang bahwa ada kekekalan massa dan energi. Kalian tidak mengerti. Sudah berapa kali kukirim mereka yang kalian bilang Nabi, Master. Tetapi berapa di antara kalian yang melihat apa yang mereka makan. Mereka tidak makan daging sedikitpun, karena kebiasaan di planet asal mereka. Mereka mengerti hukum kekekalan massa dan energi.

Sebentar-sebentar, bingung nih, daging dengan kekekalan massa dan energi? Apa hubungannya?

Baiklah, sekilas tentang penciptaan alam semesta, dimulai oleh Cahaya dan Suara, semuanya bermula dan tetap menyangga alam semesta sampai sekarang. Kamu pikir kelahiran makhluk itu dari apa? Kalian berkali-kali bilang dari debu kembali ke debu, apa artinya? Artinya dari Cahaya dan Suara kembali ke Cahaya dan Suara. Tapi ingat, itu kalau alami, maka demikianlah harmoninya.

Tetapi karena selalu ada pembunuhan, maka ada disharmoni yang terus dan terus terjadi sedemikian padat, disharmoni, negatif, gelap, Yin (ingat kata Yin-Yang), di alam dan atmosfir bumi ini.  Sementara proses alami yang lain seperti kelahiran terus terjadi. Atmosfir itu semakin padat gelap dan menembus mempengaruhi pola pikir manusia, demikian terus seperti lingkaran setan, menimbulkan masalah-masalah emosi, nafsu, kemarahan, kebencian, demikian terus sehingga agama jadi olok-olok dan malah berani diputar-putar demi situasi yang semakin gelap dan semakin mendukung kepada disharmoni besar, pemisahan keagungan manusia menjauh dari harmoni awal. Pembunuhan hewan disahkan, menuduh para Nabi juga makan ikan dan daging, terserah apa kata mereka bahkan pengampunan dosa pernah disahkan, dan Vatican pernah jauh lebih kaya dan berkuasa serta lebih kejam dari kerajaan manapun di Eropa. Ah,sudahlah..

Maka jangan heran perang akan terus dan terus terjadi. Semakin terjadi pembunuhan manusia , terus menerus, yang semakin mempergelap atmosfir ini. Aku sudah berupaya mencegahnya dengan berbagai cara, tetapi berapa banyak orang yang mengikutinya. Aku sudah suruh orang membuat berbagai film peringatan, berapa orang yang menggubrisnya. Sekarang ini atmosfir kegelapan sudah sedemikian parah sudah mulai menyentuh titik ketidakstabilan planetmu. Jangan salahkan kalau planetmu bereaksi, kalian tidak lebih seperti kutu-kutu mikro di badannya, reaksinya untuk menyeimbangkan dirinya sendiri. Bisa jadi kiamat bagi kalian, para kutu-kutu mikro.

Manusia teragung masih ironis ya tidak beda dengan dunia mangsa memangsa di hutan rimba. Dan...

Hah.......sedahsyat itu akibat makan daging ? Kalau produk lain, susu misalnya?

Termasuk, kan Aku bilang Pembunuhan dan kekejamannya, seluruh kekejaman proses produksi produk hewani, cari tahu bagaimana mereka memompa susu sapi dengan peralatan sedot yang canggih? Bayangkan bagaimana kalau cairan-cairan dalam tubuhmu disedot paksa, setiap hari? Makanya segera beritakan soal kekejaman manusia yang mulai mengosongkan lautan, meracuni terumbu karang di dunia dengan limbah peternakan dan industri, meracuni bumi dengan kimia beracun di pertanian, pembunuhan seluruh makhluk di hutan karena pembabatannya. Saat ini hanya tinggal 1000 hari lebih yang tersisa sampai Bumi akan bereaksi keras dan nanti akan ada yang repot mindahin jiwa kalian dan mungkin tempatnya tidak seperti Bumi lagi. Aku menunggumu berubah....berubah.

Emmmhhh bagaimana kasus karut marut bernegara di negeriku?

Itu soal kecil jikalau kalian mulai berubah, hentikan pembunuhan para hewan yang tidak berdaya, seekor nyamukpun semakin cerdas menghindar kalau dikejar. Para sapi, kambing, ayam, ikan, burung itu tidak berbuat apapun pada kalian. Gajah-gajah di Sumatra terdesak mendatangi manusia karena mereka lapar, wilayah makannya rusak semua, mereka datang pada kalian minta makan, tapi kalian bantai mereka semua. Ibu Pertiwi sebenarnya sedang geram dan marah kepada kalian. Tahu/tidak ? Lihat mukjizat yang akan terjadi kalau kalian mau berubah. Ingat tinggal 1000 hari lebih. berubah...berubah....berubah....

Tanpa terasa keringat dingin mengalir dan......Aku terbangun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun