Mohon tunggu...
Don MD
Don MD Mohon Tunggu... Editor - Tukang Tulis, Tukang Foto, Tukang Video

Saya adalah orang yang cinta mati dengan sepakbola, tiga per empat cinta dengan sastra, setengah cinta dengan travelling, setengah cinta dengan dunia jalanan dan ga lengkap rasanya kalau ngga mengkritik sesuatu dalam sehari.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Orang-orang Pintar yang Menyedihkan di Danau Toba

14 Februari 2023   19:10 Diperbarui: 14 Februari 2023   21:12 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, kepada siapa lagi kita berharap untuk mendukung program Destinasi Pariwisata Super Prioritas ketika orang-orang pintar di kawasan ini saja tak peduli dengan kebersihan yang merupakan hal mutlak yang tak bisa ditawar-tawar dalam sebuah pengembangan objek wisata?

Mereka belum dihadapkan untuk melakukan aksi membersihkan Danau Toba yang luasnya 1.145 meter persegi, hampir seluas negara Singapura, atau dituntut membersihkan sampah di bukit-bukit yang menjulang di kawasan ini?

Saya jadi teringat masa kecil ketika ada perayaan 17-an di kampung. Saat itu, ada puluhan bahkan ratusan orang yang hadir meramaikan acara.

Kebetulan, rumah kami berdekatan dengan lokasi acara, sehingga orangtuaku berinisiatif menggelar dagangan di depan rumah. Mereka angkat meja dan kursi seadanya lalu berjualan kopi dan teh manis memanfaatkan keramaian itu. Beberapa tetangga juga melakukan hal serupa.

Usai acara, sampah berserakan di lokasi. Tanpa komando, perintah, instruksi atau permohonan dari panitia atau pemerintah setempat, kami membersihkan lokasi sampai bersih. Sambil mengutip sampah, aku bertanya kepada bapak. "Kok jadi kita yang membersihkan ini, Pak?"

Dan sepotong kalimat dari bapak cukup membuat aku paham bahkan terpatri hingga sekarang. "Syukur-syukurlah ramai tadi di sini makanya kita bisa makan. Kerjakanlah, bersihkanlah," ujar bapak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun