Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

UN Sejatinya Menyiapkan Siswa Memasuki Kehidupan Nyata

4 Januari 2025   10:01 Diperbarui: 4 Januari 2025   10:01 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Siswa sedang mengikuti ujian nasional (UN), diambil dari kompas.com

Jika melihat bahwa dengan dilaksanakannya UN ada beban, ada kekhawatiran, ada kecemasan, dan ada ketakutan adalah sebagai keadaan yang wajar. Sebab, toh dalam hidup selanjutnya, kondisi-kondisi semacam ini pasti akan dihadapi setiap orang.

Sebaliknya, tak mungkin ada orang yang selama menjalani kehidupan berada dalam kondisi yang senantiasa baik-baik saja.

Itu sebabnya, siswa yang tak mengikuti atau menghadapi UN justru tak kita dukung menyiapkan diri menghadapi kenyataan yang pasti kelak dihadapinya.

Bagaimana mungkin mereka menjadi generasi yang tangguh dalam menghadapi kenyataan hidup --yang sudah pasti banyak dan beragam tantangan dan problem-- jika di masa sekolahnya santai-santai saja? Jelas tak mungkin bisa.

UN justru dapat menjadi ruang mengasah diri siswa menghadapi tantangan dan problem dalam kehidupan. Tatkala mereka sudah terlatih menghadapi tantangan dan problem sejak sekolah, dipastikan kelak menjadi generasi yang survive.

Apalagi jika mau memandang secara sadar bahwa pada akhir mengenyam pendidikan ada UN --berdasarkan pengalaman saya selama menjadi guru-- siswa dalam mengikuti proses pembelajaran tumbuh semangat belajar. Selalu berusaha untuk memiliki potensi dalam pengetahuan dan keterampilan.

Sehingga, adanya pendekatan beragam pembelajaran, misalnya, pendekatan berbasis proyek, pendekatan problem based learning (PBL), pendekatan discovery learning, dan pendekatan saintifik sudah pasti diikuti oleh siswa dengan sungguh-sungguh.

Karena, di dalam prosesnya, mereka akan mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna. Pengetahuan dan keterampilan dapat dikuasai dengan lebih mudah. Yang, sangat dibutuhkan untuk menghadapi UN.

Kalau sebagian orang mengatakan bahwa UN hanya mengukur ranah pengetahuan, bukankah pengetahuan tak lebih mudah dipahami saat siswa mengikuti proses pembelajaran dengan pendekatan-pendekatan yang barusan disebut di atas?

Sekalipun melalui pendekatan-pendekatan ini, pembelajaran menjadi lebih penuh tantangan dan problem, tetapi siswa tak akan pernah merasa bosan mengikutinya.

Sebab, melalui proses ini mereka menyadari bahwa mereka akan memperoleh pengertian-pengertian, pengetahuan-pengetahuan, dan keterampilan, bahkan sikap yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi UN.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun