Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ini Kecerdasan Sosial Siswa yang Harus Dihargai

9 November 2024   10:04 Diperbarui: 12 November 2024   12:51 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Aura kebahagian dan kegembiraan tersebab kecerdasan sosial mereka terekspresikan. (Dokumentasi pribadi) 

Teman guru menanyakan kepada siswa termaksud tentang dirinya yang tak mengenakan sepatu. Dijawabnya dengan suara agak tersendat, menandai bahwa si siswa ini takut.

Teman guru memainkan perannya yang terlihat marah, yang semakin menakutkannya. Hampir siswa ini menangis. Tetapi, klimaks "drama" harus tetap tercapai, sehingga siswa ini diminta maju, persis dekat dengan papan tulis, kesannya diberi hukuman.

Tetapi, tanpa ada aba-aba, dalam sekejap, teman-temannya langsung berdiri dari tempat mereka masing-masing, lalu berjalan ke arah papan tulis sembari bertepuk tangan. Aura kegembiraan dan kebahagiaan, kata teman guru, menguar di ruang kelas.

Dan, satu siswa membawa sepatu baru yang masih berada dalam kardus, kemudian menyerahkannya kepada satu teman mereka yang memang menerima perhatian secara khusus. Sembari menerima sepatu, matanya sembab oleh air mata bahagia.

Saya, mungkin juga Anda, kadang berpikir bahwa anak-anak tak sejauh ini bergerak untuk membangun sikap kesetiakawanan. Mereka harus diarahkan oleh orang yang lebih dewasa.

Dalam konteks ini, setidak-tidaknya, guru atau wali kelas, mengarahkan. Atau, memfasilitasi rencana baik mereka. Baru kemudian, benak mereka bergerak. Tetapi, tak seperti ini ternyata.

Sekalipun tanpa ada keterlibatan langsung orang yang lebih dewasa, mereka memiliki hati yang mau berbagi. Bahkan, mereka dapat menciptakan suasana dramatis yang dipastikan tak hanya mengesan, tetapi menggairahkan pembelajaran di kelas.

Sebab, satu rekan yang diberi perhatian sangat merasa dihargai dan diberi ruang tumbuh kembang bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun