Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Komunikasi Orangtua dan Guru Menyelamatkan Anak

2 November 2024   12:24 Diperbarui: 2 November 2024   12:57 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Karenanya, keberadaan siswa termaksud di sekolah seperti apa pun, misalnya, harus diinformasikan kepada orangtua. Guru tak menutup-nutupi bagian tertentu. Sehingga, orangtua mendapat informasi yang utuh perihal anaknya di sekolah.

Tentu, baik yang positif maupun yang negatif, semua dibagikan kepada orangtua. Sebab, orang, termasuk siswa seburuk apa pun, dapat dipastikan masih memiliki sisi-sisi yang positif. Dan, sisi-sisi yang positif ini yang patut dijadikan sarana sebagai dasar memotivasi siswa.

Pun demikian orangtua perlu berbagi informasi utuh tentang keberadaan anaknya di rumah kepada guru. Sama persis seperti yang diinformasikan oleh guru, tak ada bagian yang ditutup-tutupi. Baik maupun buruk, semua dibagikan kepada guru.

Sehingga, guru akhirnya mendapat informasi utuh dan lengkap tentang keberadaan anak di rumah. Bahkan, sangat penting informasi mengenai keberadaan anak relasinya dengan teman-teman sepergaulan di lingkungan tempat tinggalnya.

Mengenai ini memang hanya orangtua yang mengetahui. Sebab, pergaulan anak lebih sering terbangun saat anak di rumah. Akan sangat positif jika orangtua juga berbagi mengenai ini. Sebab, bukan mustahil anak yang bermasalah disebabkan juga oleh faktor ini.

Intinya, pertemuan dalam ikhtiar membangun komunikasi guru dan orangtua adalah demi anak. Bukan demi guru atau orangtua, juga bukan demi sekolah. Agar, pertemuan yang dilakukan tak sia-sia, tapi sungguh memberi efek yang berarti. Yaitu, akhirnya dapat menyelamatkan anak dari kondisi yang kurang menguntungkannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun