Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Komunikasi Orangtua dan Guru Menyelamatkan Anak

2 November 2024   12:24 Diperbarui: 2 November 2024   12:57 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh karena itu, rasanya kurang tepat kalau misalnya ada sebagian orangtua berpandangan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab sekolah. Karena, pendidikan dan pembimbingan anak sudah diserahkan ke sekolah oleh orangtua.

Lebih celaka (lagi) kalau ada orangtua berpikir bahwa manfaat orangtua membayar mahal kepada sekolah memang untuk menyerahkan seutuhnya pendidikan dan pembimbingan anak kepada sokolah.

Hal ini dilakukan tentu saja agar orangtua bisa lebih fokus terhadap aktivitasnya. Tak perlu diganggu oleh persoalan anak. Anak sudah menjadi bagian penting tanggung jawab sekolah.

Gambaran seperti ini sangat mungkin ada dan terjadi. Yaitu, umumnya, di sekolah swasta. Sebab, sejak di pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah menengah atas (SMA)/sekolah menengah kejuruan (SMK) dan yang sederajat di swasta tak ada yang gratis. Semua membayar.

Karena, perlu biaya untuk operasional, gaji guru, dan karyawan. Sekolah swasta tak akan dapat melakukannya jika tak ada dukungan dana dari orangtua.

Berbeda dengan di sekolah negeri, yang nyaris orangtua tak mengeluarkan biaya pendidikan. Mulai dari tingkat PAUD sampai dengan SMA/SMK dan yang sederajat, orangtua tak keluar dana. Karena, semua biaya pendidikan, operasional, gaji guru, dan karyawan ditanggung oleh pemerintah.

Namun, tak berarti guru dan karyawan di sekolah negeri boleh seenaknya melayani anak-anak. Tentu tak seperti ini. Guru dan karyawan di sekolah negeri justru harus lebih baik dalam mendampingi anak. Sebab, tak perlu khawatir mengenai kewajiban pemerintah terhadap tugas yang mereka kerjakan.

Perihal guru memberi perhatian terhadap siswa bermasalah, baik di sekolah negeri maupun swasta, sama saja. Senantiasa yang dilakukan, seperti sudah disebut di atas, adalah adanya pertemuan guru dan orangtua.

Dalam pertemuan ini tak perlu mencari kesalahan yang kemudian mengakibatkan anak bermasalah. Tak penting menelisik bagian ini. Sebab, akan buang-buang energi saja.

Tapi, keterbukaan kedua belah pihak dalam berbagi informasi mengenai keberadaan anak, ini bagian yang sangat penting. Tanpa ada pihak yang berusaha menutupi untuk mengarah ke posisi "menang" sendiri.

Dalam konteks ini, yang harus dibangun adalah posisi setara. Posisi yang sama-sama memiliki motivasi yang mengarah terhadap penyelamatan anak, sekali lagi, agar anak mendapatkan pendampingan dan pembersamaan selama mengenyam pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun