Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Suami dan Istri Setia Selamanya, Mungkinkah?

20 Oktober 2024   07:21 Diperbarui: 20 Oktober 2024   07:22 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

****

Kisah berikutnya, saya nukil dari buku Chicken Soup for the Couples Soul. Sharon Wajda (dalam Canfield, 2000) menuliskan kisah Susan, perempuan muda yang buta akibat salah diagnosa, dan suaminya, Mark seorang perwira Angkatan Udara. Mark mencintai Susan dengan tulus.

Ketika Susan baru kehilangan penglihatannya, dia melihat bagaimana Susan tenggelam dalam keputusasaan. Mark bertekad untuk membantunya menemukan kembali kekuatan dan rasa percaya diri yang dibutuhkan Susan untuk mandiri. Hingga tiba waktunya Susan siap kembali bekerja lagi.

Tidak mudah bagi Susan untuk naik bus ke kota dalam kondisi buta. Pada awalnya Mark selalu mengantar, namun akhirnya Susan memutuskan untuk berangkat dan pulang kerja sendirian.

Susan berhasil melewati masa-masa penyesuaian yang sulit, sebagai orang yang tidak bisa melihat. Dukungan dan bimbingan Mark sangat dirasakan menguatkan jiwa Susan. Sekarang ia telah terbiasa berangkat dan pulang kantor tanpa harus diantar Mark.

Pada hari Jumat pagi seperti biasa Susan naik bus ke tempat kerja. Ketika dia membayar ongkos bus sebelum turun, sopir bus itu berkata, "Wah aku iri padamu".

Susan tidak yakin apakah sopir bus itu tengah berbicara kepadanya. Dengan penasaran ia bertanya, "Mengapa engkau bilang iri kepadaku?"

Sopir itu menjawab, "Engkau pasti senang dilindungi dan dijaga seperti itu".

Susan tidak tahu apa maksud sopir itu. "Apa maksudmu?"

"Kau tahu, minggu kemarin, setiap pagi ada seorang pria tampan berseragam militer berdiri di sudut jalan dan mengawasimu waktu turun dari bus. Dia memastikan bahwa kau menyeberang dengan selamat dan dia mengawasimu terus sampai masuk ke kantormu. Setelah itu dia meniupkan ciuman, memberi hormat ala militer, lalu pergi. Kau wanita yang beruntung", kata sopir itu.

Air mata bahagia membasahi pipi Susan. Meskipun secara fisik ia tidak dapat melihat Mark, namun ia selalu bisa merasakan kehadirannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun