Pagi ini, 20 Oktober2024, saya diminta membedah tema "Suami Istri Setia Selamanya, Mungkinkah?" di kantor DPD PKS Kota Tegal. Sebuah tema yang sangat menggelitik. Seakan sulit untuk percaya bahwa masih ada pasangan suami istri yang setia selamanya.
Maklum, kita hidup dalam era di mana perselingkuhan sudah dianggap wajar, di era di mana kesetiaan menjadi sedemikian mahal; maka pertanyaan tersebut adalah niscaya. Saya menjawab pertanyaan itu dengan beberapa kisah nyata. Bahwa suami istri setia selamanya hingga akhir usia, itu nyata adanya.
***
Saya mulai dengan kisah keluarga Nabi Ayyub as. Sebagaimana kita ketahui, Nabi Ayyub hidup penuh kemuliaan dan kekayaan. Karena kondisi ekonomi dan kebaikan Ayyub, menjadikan masyarakat sangat hormat kepada beliau.
Namun pada suatu hari Allah mengujinya. Tiba-tiba tubuh Ayyub dipenuhi penyakit, hingga tak ada lagi yang sehat kecuali lisan, akal dan hatinya. Beliau hanya bisa beribadah, berdoa, berdzikir, dan sudah tidak mampu bekerja dan beraktivitas seperti biasanya.
Semenjak beliau jatuh sakit, masyarakat yang tadinya hormat dan dekat dengan Ayyub, perlahan mulai menjauh. Mereka merasa jijik melihat tubuh Ayyub yang berbau. Setelah berkembang isu bahwa penyakit Ayyub bersifat menular, akhirnya mereka mengusir Ayyub beserta keluarganya. Ayyub beserta istri dan sembilan anak perempuannya mulai tinggal di pengasingan.
Hari demi hari, hartanya semakin berkurang, bahkan akhirnya habis. Bukan hanya itu, sembilan anak perempuan tertular penyakitnya, dan meninggal dunia. Tidak ada anak yang tersisa. Tinggallah Ayyub dan sang istri yang amat setia. Ia tidak tertular penyakit sehingga bisa menjaga dan merawat Ayyub setiap harinya.
Dengan seizin sang suami, ia keluar rumah mendatangi masyarakat untuk menawarkan tenaga. Dari pekerjaan berat sang istri, mereka berdua bisa mendapatkan makanan untuk kehidupan sehari-hari.
Namun pada suatu hari, orang-orang sadar bahwa ia adalah istri Ayyub. Dengan alasan khawatir ia menularkan penyakit Ayyub, orang-orang mulai menolaknya. Istri Ayyub tidak lagi bisa bekerja menjadi pembantu.
Lalu dari mana istri Ayyub mendapatkan uang? "Terpaksa aku gunting rambutku, untuk aku jual kepada anak-anak bangsawan yang ingin memiliki rambut panjang. Beberapa kali terpaksa aku lakukan itu, untuk mendapatkan makanan. Hingga rambutku habis", ungkap sang istri.