Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Suami dan Istri Setia Selamanya, Mungkinkah?

20 Oktober 2024   07:21 Diperbarui: 20 Oktober 2024   07:22 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pinterest.com/pin/626211523164661185/

Pagi ini, 20 Oktober2024, saya diminta membedah tema "Suami Istri Setia Selamanya, Mungkinkah?" di kantor DPD PKS Kota Tegal. Sebuah tema yang sangat menggelitik. Seakan sulit untuk percaya bahwa masih ada pasangan suami istri yang setia selamanya.

Maklum, kita hidup dalam era di mana perselingkuhan sudah dianggap wajar, di era di mana kesetiaan menjadi sedemikian mahal; maka pertanyaan tersebut adalah niscaya. Saya menjawab pertanyaan itu dengan beberapa kisah nyata. Bahwa suami istri setia selamanya hingga akhir usia, itu nyata adanya.

***

Saya mulai dengan kisah keluarga Nabi Ayyub as. Sebagaimana kita ketahui, Nabi Ayyub hidup penuh kemuliaan dan kekayaan. Karena kondisi ekonomi dan kebaikan Ayyub, menjadikan masyarakat sangat hormat kepada beliau.

Namun pada suatu hari Allah mengujinya. Tiba-tiba tubuh Ayyub dipenuhi penyakit, hingga tak ada lagi yang sehat kecuali lisan, akal dan hatinya. Beliau hanya bisa beribadah, berdoa, berdzikir, dan sudah tidak mampu bekerja dan beraktivitas seperti biasanya.

Semenjak beliau jatuh sakit, masyarakat yang tadinya hormat dan dekat dengan Ayyub, perlahan mulai menjauh. Mereka merasa jijik melihat tubuh Ayyub yang berbau. Setelah berkembang isu bahwa penyakit Ayyub bersifat menular, akhirnya mereka mengusir Ayyub beserta keluarganya. Ayyub beserta istri dan sembilan anak perempuannya mulai tinggal di pengasingan.

Hari demi hari, hartanya semakin berkurang, bahkan akhirnya habis. Bukan hanya itu, sembilan anak perempuan tertular penyakitnya, dan meninggal dunia. Tidak ada anak yang tersisa. Tinggallah Ayyub dan sang istri yang amat setia. Ia tidak tertular penyakit sehingga bisa menjaga dan merawat Ayyub setiap harinya.

Dengan seizin sang suami, ia keluar rumah mendatangi masyarakat untuk menawarkan tenaga. Dari pekerjaan berat sang istri, mereka berdua bisa mendapatkan makanan untuk kehidupan sehari-hari.

Namun pada suatu hari, orang-orang sadar bahwa ia adalah istri Ayyub. Dengan alasan khawatir ia menularkan penyakit Ayyub, orang-orang mulai menolaknya. Istri Ayyub tidak lagi bisa bekerja menjadi pembantu.

Lalu dari mana istri Ayyub mendapatkan uang? "Terpaksa aku gunting rambutku, untuk aku jual kepada anak-anak bangsawan yang ingin memiliki rambut panjang. Beberapa kali terpaksa aku lakukan itu, untuk mendapatkan makanan. Hingga rambutku habis", ungkap sang istri.

Di saat kesedihan sudah sedemikian berat dan memuncak, Nabi Ayyub curhat kepada Allah, sebagaimana tercantum dalam surat Al Anbiya' ayat 83. "Anni massaniyadh dhurru wa Anta arhamur rahimin. Wahai Tuhanku, aku tersentuh musibah, sedangkan Engkau Maha Penyayang di antara semua penyayang".

Alhamdulillah, Allah mengabulkan doa Ayyub. Ia sembuh dan sehat kembali seperti semula. Bahkan Allah membuatnya kembali kaya raya. Dari istri yang setia itu, Allah kembali memberikan sembilan anak perempuan. Subhanallah.

*****

Kisah kedua, pasangan setia selamanya Nabi Muhammad saw dan Khadijah. Sebagaimana kita ketahui, Khadijah binti Khuwailid adalah perempuan terhormat dan terpandang di kalangan Quraisy, dari garis keturunan yang mulia. Dia adalah perempuan yang terkaya di kalangan Quraisy, dan seorang pedagang sukses.

"Khadijah adalah perempuan yang terus hidup di hati suaminya, meskipun ia telah meninggal dunia. Tahun-tahun yang terus berganti tak bisa mengikis kecintaan sang suami kepadanya. Panjangnya masa tak dapat menghapus kenangan bersamanya di hati sang suami. Sang suami terus mencintainya dengan kecintaan yang mendatangkan rasa cemburu dari istri yang lain, yang dinikahi sepeninggalnya" (Mazin bin Abdul Karim Al-Farih, Al-Usratu Bila Masyakil).

'Aisyah menceritakan kecemburuannya kepada Khadijah, seorang perempuan yang tak pernah mati di hati Nabi saw. Nabi saw ketika menceritakan Khadijah pasti ia selalu menyanjungnya dengan sanjungan yang indah. Aisyah berkata, "Pada suatu hari aku cemburu. Terlalu sering engkau menyebut-nyebutnya, ia seorang perempuan yang sudah tua. Padahal Allah telah menggantikannya buatmu dengan perempuan yang lebih baik darinya."

Nabi saw menyampaikan, "Allah tidak menggantikannya dengan seorang perempuan pun yang lebih baik darinya. Ia telah beriman tatkala orang-orang kafir kepadaku, ia telah membenarkan tatkala orang-orang mendustakan aku, ia telah membantuku dengan hartanya tatkala orang-orang menahan hartanya tidak membantuku, dan Allah telah menganugerahkan darinya anak-anak tatkala Allah tidak menganugerahkan kepadaku anak-anak dari istri yang lain" (HR. Ahmad, 6:117. Syaikh Syuaib Al-Arnauth menyatakan bahwa hadits ini sahih).

Saking cemburunya A'isyah menyatakan, "Seakan-akan di dunia ini tidak ada perempuan lain selain Khadijah" (HR. Bukhari).

Aisyah bercerita, "Aku tidak pernah memiliki rasa cemburu yang lebih tinggi kepada para istri Nabi seperti kecemburuanku terhadap Khadijah, padahal aku tidak pernah menjumpainya."

'Aisyah melanjutkan kisahnya, "Dan Rasulullah itu, jika menyembelih kambing, beliau berkata : Kirimkan dagingnya untuk teman-teman Khadijah." Aisyah melanjutkan : Suatu hari aku membuat marah Nabi, aku katakan : 'Khadijah (lagi, Khadijah lagi).' lalu Nabi menjawab, "Sesungguhnya aku diberi rezeki mencintainya" (HR. Muslim).

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, "Pada suatu ketika Jibril pernah datang kepada Rasulullah saw sambil berkata, 'Wahai Rasulullah, ini dia Khadijah. Ia datang kepada engkau dengan membawa wadah berisi lauk pauk, atau makanan atau minuman. Apabila ia datang kepada engkau, maka sampaikanlah salam dari Allah dan dariku kepadanya. Selain itu, beritahukan pula kepadanya bahwa rumahnya di surga terbuat dari emas dan perak, yang di sana tidak ada kebisingan dan kepayahan di dalamnya" (HR. Bukhari dan Muslim).

****

Kisah berikutnya, saya nukil dari buku Chicken Soup for the Couples Soul. Sharon Wajda (dalam Canfield, 2000) menuliskan kisah Susan, perempuan muda yang buta akibat salah diagnosa, dan suaminya, Mark seorang perwira Angkatan Udara. Mark mencintai Susan dengan tulus.

Ketika Susan baru kehilangan penglihatannya, dia melihat bagaimana Susan tenggelam dalam keputusasaan. Mark bertekad untuk membantunya menemukan kembali kekuatan dan rasa percaya diri yang dibutuhkan Susan untuk mandiri. Hingga tiba waktunya Susan siap kembali bekerja lagi.

Tidak mudah bagi Susan untuk naik bus ke kota dalam kondisi buta. Pada awalnya Mark selalu mengantar, namun akhirnya Susan memutuskan untuk berangkat dan pulang kerja sendirian.

Susan berhasil melewati masa-masa penyesuaian yang sulit, sebagai orang yang tidak bisa melihat. Dukungan dan bimbingan Mark sangat dirasakan menguatkan jiwa Susan. Sekarang ia telah terbiasa berangkat dan pulang kantor tanpa harus diantar Mark.

Pada hari Jumat pagi seperti biasa Susan naik bus ke tempat kerja. Ketika dia membayar ongkos bus sebelum turun, sopir bus itu berkata, "Wah aku iri padamu".

Susan tidak yakin apakah sopir bus itu tengah berbicara kepadanya. Dengan penasaran ia bertanya, "Mengapa engkau bilang iri kepadaku?"

Sopir itu menjawab, "Engkau pasti senang dilindungi dan dijaga seperti itu".

Susan tidak tahu apa maksud sopir itu. "Apa maksudmu?"

"Kau tahu, minggu kemarin, setiap pagi ada seorang pria tampan berseragam militer berdiri di sudut jalan dan mengawasimu waktu turun dari bus. Dia memastikan bahwa kau menyeberang dengan selamat dan dia mengawasimu terus sampai masuk ke kantormu. Setelah itu dia meniupkan ciuman, memberi hormat ala militer, lalu pergi. Kau wanita yang beruntung", kata sopir itu.

Air mata bahagia membasahi pipi Susan. Meskipun secara fisik ia tidak dapat melihat Mark, namun ia selalu bisa merasakan kehadirannya.

***

Dan kisah terakhir saya nukil dari laman Fimela (28 November 2013), kisah seorang lelaki tua yang setia dan antusias merawat sang istri yang menderita Alzheimer. Penyakit Alzheimer membuat sang istri lupa bahwa lelaki yang setiap hari merawat adalah suaminya.

"Siapa kamu?" itu pertanyaan Wandee, setiap kali Boonsong --suaminya, menyuapkan makanan dan mengurus keperluan hariannya.

Di mata Boonsong, Wandee adalah seorang perempuan lucu, namun suka mengeluh dan merajuk. Semenjak menikah, Boonsong telah berjanji akan menjaga Wandee hingga masa tua.

Namun kini Wandee telah lupa suaminya. "Siapa kamu?" Setiap saat ia selalu bertanya.

"Apakah kamu tidak lelah?" tanya Wandee yang melihat laki-laki itu selalu mengurus dirinya.

Boondong menjawab dalam hati. "Kau adalah wanita yang lucu, suka mengeluh, suka merajuk, dan saat ini kau menderita Alzheimer. Kita menikah tanggal 6 Juli, aku masih ingat benar janji pernikahan yang kubuat hari itu. Aku berjanji akan menjagamu hingga hari tua".

Boonsong hanya terdiam. "Aku tak akan pernah lelah menjagamu. Dan aku pun tak akan pernah lelah mencintaimu. Walau engkau tak lagi mengingat siapa aku".

Bahan Bacaan

Jack Canfield, Chicken Soup for the Couples Soul, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2000

Mazin Abdul Karim Al-Farih, Di Rumah Kita Ada Masalah, Penerbit Aqwam, 2010.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun