Kelima, memberi kejelasan
Meski sangat berat, Ibrahim harus meninggalkan dua kekasih hatinya. Tak sanggup melihat keduanya, tak sanggup pula memberikan jawaban. Namun saat Hajar mengkonfirmasi perintah Allah, beliapun menjawab tegas, "Ya".
Keenam, selalu mendoakan
"Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Wahai Rabb kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur".
Ketujuh, tegar di atas kebenaran
Beliau sangat mencintai istri dan anak, namun kecintaan beliau kepada Allah jauh lebih tinggi lagi. Beliau tidak baper, tidak galau, meski perintah Allah demikian berat. Benar-benar sosok yang tegar di atas kebenaran.
Kedelapan, berakhlak mulia
Nabi Ibrahim tidak memarahi apalagi membentak istrinya. "Jangan cerewet, jangan ngomel, jangan bawel... Percaya saja sama suami!" bukan itu kalimat yang keluar dari Nabi Ibrahim saat Hajar mencecar dengan pertanyaan.
Pelajaran yang luar biasa dari dua pribadi yang sungguh istimewa. Kita berusaha meneladaninya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H