Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Begini Cara Ibrahim dan Hajar Berkomunikasi

18 September 2024   10:12 Diperbarui: 18 September 2024   10:18 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pikbest.com

Kelima, memberi kejelasan

Meski sangat berat, Ibrahim harus meninggalkan dua kekasih hatinya. Tak sanggup melihat keduanya, tak sanggup pula memberikan jawaban. Namun saat Hajar mengkonfirmasi perintah Allah, beliapun menjawab tegas, "Ya".

Keenam, selalu mendoakan

"Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Wahai Rabb kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezki dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur".

Ketujuh, tegar di atas kebenaran

Beliau sangat mencintai istri dan anak, namun kecintaan beliau kepada Allah jauh lebih tinggi lagi. Beliau tidak baper, tidak galau, meski perintah Allah demikian berat. Benar-benar sosok yang tegar di atas kebenaran.

Kedelapan, berakhlak mulia

Nabi Ibrahim tidak memarahi apalagi membentak istrinya. "Jangan cerewet, jangan ngomel, jangan bawel... Percaya saja sama suami!" bukan itu kalimat yang keluar dari Nabi Ibrahim saat Hajar mencecar dengan pertanyaan.

Pelajaran yang luar biasa dari dua pribadi yang sungguh istimewa. Kita berusaha meneladaninya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun