Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kebosanan dalam Pernikahan? Improve Yourself!

26 Juli 2024   07:45 Diperbarui: 26 Juli 2024   07:46 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hafiz Muneeb menyatakan, "The biggest error anyone can make in a relationship is to blame their spouse for their own contentment. Kesalahan terbesar yang dilakukan seseorang dalam suatu hubungan adalah menyalahkan pasangannya atas kepuasan dirinya sendiri".

Torent menyatakan, "Tanda hubungan yang benar-benar matang adalah hubungan di mana kedua belah pihak menyadari kekurangan mereka, tahu di mana mereka telah salah, dan tidak takut mengakuinya," jelasnya. Jika suami dan istri mengambil tanggung jawab atas peran mereka sebagai suami dan istri serta sebagai orangtua, kehidupan pernikahan akan damai dan bahagia.

  • Edit diri Anda sendiri

John Gottman menyatakan, "The most successful couples are kind to each other".  Pasangan yang paling sukses selalu bersikap baik satu sama lain. Mereka tidak saling menyakiti dan melukai.

Oleh karena itu, jika dalam diri suami maupun istri terdapat sifat, sikap, perilaku yang berpotensi merusak kebahagiaan, harus bersedia mengedit dan memperbaiki. Proses editing dilakukan sampai menemukan versi terbaik dirinya.

Gottman menyarankan, "They avoid saying every critical thought when discussing touchy topics, and they will find ways to express their needs and concerns respectfully without critizing or blaming their partner.  Mereka menghindari mengatakan setiap pemikiran kritis ketika membahas topik yang sensitif, dan mereka akan menemukan cara untuk mengungkapkan kebutuhan dan kekhawatiran mereka dengan hormat tanpa mengkritik atau menyalahkan pasangan".

Inilah kunci keharmonisan keluarga. Suami dan istri yang terus berkembang dan berproses menuju kebaikan. Sampai mereka menemukan versi terbaik diri mereka sendiri.

Bahan Bacaan

Ellie Nan Storck, A Therapist Explains How Working on Yourself Makes You a Better Spouse, https://www.brides.com, 15 Maret 2023

Hafiz Muneeb, Boredom in Marriage? 10 Ways to Deal With, https://drmuneeb.medium.com, 31 Agustus 2022

John Gottman, The Top 7 Ways To Improve Your Marriage, https://www.gottman.com/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun