Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kebosanan dalam Pernikahan? Improve Yourself!

26 Juli 2024   07:45 Diperbarui: 26 Juli 2024   07:46 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/

Pada umumnya kebosanan dan kelelahan dalam pernikahan mulai dirasakan setelah berakhirnya masa bulan madu. Simak postingan sebelumnya di sini. Lalu bagaimana cara mengatasi gejala kebosanan dalam pernikahan?

Jika Anda mulai merasakan kebosanan dan kelelahan dalam pernikahan, harus diwaspadai dan dilakukan tindakan pencegahan. Berikut 10 cara mengatasinya, menurut Dr. Hafiz Muneeb, seorang ahli kesehatan dan sekaligus bloger produktif di platform Medium.

Pertama, Jangan Bandingkan Hubungan Anda. Simak kembali di sini.

Kedua, Temukan Sesuatu yang Baru Bersama Pasangan. Simak kembali di sini.

Ketiga, Pergi Berkencan Berdua Saja. Simak kembali di sini.

Keempat, Ubah Cara Berpikir Anda. Simak kembali di sini. 

Kelima, Matikan Internet Saat Family Time. Simak kembali di sini. 

Keenam, Jangan Remehkan Kejutan. Simak kembali di sini.

Ketujuh, Tingkatkan Kapasitas Diri Anda

Untuk menjalani kehidupan pernikahan yang berkualitas, Anda harus berusaha untuk terus menerus berproses menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Anda harus mengupayakan untuk menjadi versi terbaik dari diri Anda.

Hafiz Muneeb (2022) menyatakan, "You cannot make anyone else happy if you are not happy yourself. Love for oneself is crucial. If you believe that your married life is boring, improve yourself and expand. Anda tidak bisa membuat orang lain bahagia jika Anda sendiri tidak bahagia. Mencintai diri sendiri sangatlah penting. Jika Anda yakin kehidupan pernikahan Anda membosankan, tingkatkan dan kembangkan potensi diri Anda." 

Kehidupan pernikahan akan berlangsung dengan baik dan harmonis, apabila masing-masing suami maupun istri bersedia selalu memperbaiki diri. Ellie Nan Storck (2023) di laman Brides menyatakan,  "Working on yourself is the simplest way to become a better spouse. Memperbaiki diri sendiri adalah cara paling sederhana untuk menjadi pasangan yang lebih baik"

Lair Torrent, seorang terapis pernikahan dan penulis buku The Practice of Love meyakini bahwa hubungan yang sehat dan berjangka panjang sangat mungkin diwujudkan. Torrent menyatakan rumusnya,  "A healthy, long-term connection boils down to two people showing up in the best versions of themselves, which can only come through self-awareness and a look at what can I, not they, do better".

"Hubungan yang sehat dan berjangka panjang bermuara pada dua orang yang menunjukkan versi terbaik dari diri mereka sendiri, yang hanya dapat terwujud melalui kesadaran diri dan melihat apa yang dapat aku lakukan --bukan mereka lakukan---dengan  lebih baik," ungkap Torrent.

 "By bringing the best version of yourself to your marriage each and every day, you're better equipped to face any challenges your relationship might encounter. Dengan menghadirkan versi terbaik dari diri Anda ke dalam pernikahan Anda setiap hari, Anda akan lebih siap menghadapi tantangan apa pun yang mungkin dihadapi hubungan Anda" (Ellie Nan Storck, 2023).

Ada beberapa saran untuk pasangan suami istri dalam meningkatkan kapasitas dan potensi kebaikan diri. Agar masing-masing Anda berdua menjadi versi terbaik bagi diri maupun pasangan.

  • Pahami Diri Anda Sendiri

Sebelum Anda menuntut apa pun dalam pernikahan, cobalah melihat ke dalam diri sendiri. Pahami kondisi diri Anda sendiri, agar dapat berproses dan berubah menuju versi terbaik bagi diri sendiri, bagi pasangan, maupun bagi kehidupan pernikahan.

"Orang-orang selalu mengatakan bahwa kunci kebahagiaan adalah komunikasi", ujar Torent. "Tetapi komunikasi yang baik harus dimulai dengan memahami diri sendiri. Ini memerlukan tanggung jawab atas pikiran dan tindakan Anda, serta melakukan aktivitas untuk menjadi versi terbaik dari diri Anda setiap hari," ungkap Torrent.

  • Membangun Kebiasaan Sehat

Nan Storck menyatakan, "Kebiasaan diri yang sehat adalah fondasi dari setiap hubungan pernikahan yang sehat". Jika pasangan suami istri bersama-sama berusaha membangun kebiasaan sehat, mereka akan mampu menjalani kehidupan berumah tangga dengan sehat pula.

Kebiasaan yang sehat meliputi kebiasaan komunikasi yang sehat, kebiasaan interaksi yang sehat, kebiasaan keuangan yang sehat, kebiasaan spiritual yang sehat, dan sebagainya. Ini adalah bagian dari cara meningkatkan kapasitas dan potensi diri, yang akan berkorelasi dengan kebahagiaan pernikahan.

  • Mengambil tanggung jawab

Ambil tanggung jawab, dan jangan melarikan diri dari tanggung jawab. Seseorang disebut dewasa, salah satunya adalah dari kemampuan bertanggung jawab. Dalam kehidupan berumah tangga, suami dan istri harus belajar untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Bukan pribadi yang menuntut tanggung jawab dari orang lain.

Hafiz Muneeb menyatakan, "The biggest error anyone can make in a relationship is to blame their spouse for their own contentment. Kesalahan terbesar yang dilakukan seseorang dalam suatu hubungan adalah menyalahkan pasangannya atas kepuasan dirinya sendiri".

Torent menyatakan, "Tanda hubungan yang benar-benar matang adalah hubungan di mana kedua belah pihak menyadari kekurangan mereka, tahu di mana mereka telah salah, dan tidak takut mengakuinya," jelasnya. Jika suami dan istri mengambil tanggung jawab atas peran mereka sebagai suami dan istri serta sebagai orangtua, kehidupan pernikahan akan damai dan bahagia.

  • Edit diri Anda sendiri

John Gottman menyatakan, "The most successful couples are kind to each other".  Pasangan yang paling sukses selalu bersikap baik satu sama lain. Mereka tidak saling menyakiti dan melukai.

Oleh karena itu, jika dalam diri suami maupun istri terdapat sifat, sikap, perilaku yang berpotensi merusak kebahagiaan, harus bersedia mengedit dan memperbaiki. Proses editing dilakukan sampai menemukan versi terbaik dirinya.

Gottman menyarankan, "They avoid saying every critical thought when discussing touchy topics, and they will find ways to express their needs and concerns respectfully without critizing or blaming their partner.  Mereka menghindari mengatakan setiap pemikiran kritis ketika membahas topik yang sensitif, dan mereka akan menemukan cara untuk mengungkapkan kebutuhan dan kekhawatiran mereka dengan hormat tanpa mengkritik atau menyalahkan pasangan".

Inilah kunci keharmonisan keluarga. Suami dan istri yang terus berkembang dan berproses menuju kebaikan. Sampai mereka menemukan versi terbaik diri mereka sendiri.

Bahan Bacaan

Ellie Nan Storck, A Therapist Explains How Working on Yourself Makes You a Better Spouse, https://www.brides.com, 15 Maret 2023

Hafiz Muneeb, Boredom in Marriage? 10 Ways to Deal With, https://drmuneeb.medium.com, 31 Agustus 2022

John Gottman, The Top 7 Ways To Improve Your Marriage, https://www.gottman.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun