Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Kebosanan dalam Pernikahan? Improve Yourself!

26 Juli 2024   07:45 Diperbarui: 26 Juli 2024   07:46 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hafiz Muneeb (2022) menyatakan, "You cannot make anyone else happy if you are not happy yourself. Love for oneself is crucial. If you believe that your married life is boring, improve yourself and expand. Anda tidak bisa membuat orang lain bahagia jika Anda sendiri tidak bahagia. Mencintai diri sendiri sangatlah penting. Jika Anda yakin kehidupan pernikahan Anda membosankan, tingkatkan dan kembangkan potensi diri Anda." 

Kehidupan pernikahan akan berlangsung dengan baik dan harmonis, apabila masing-masing suami maupun istri bersedia selalu memperbaiki diri. Ellie Nan Storck (2023) di laman Brides menyatakan,  "Working on yourself is the simplest way to become a better spouse. Memperbaiki diri sendiri adalah cara paling sederhana untuk menjadi pasangan yang lebih baik"

Lair Torrent, seorang terapis pernikahan dan penulis buku The Practice of Love meyakini bahwa hubungan yang sehat dan berjangka panjang sangat mungkin diwujudkan. Torrent menyatakan rumusnya,  "A healthy, long-term connection boils down to two people showing up in the best versions of themselves, which can only come through self-awareness and a look at what can I, not they, do better".

"Hubungan yang sehat dan berjangka panjang bermuara pada dua orang yang menunjukkan versi terbaik dari diri mereka sendiri, yang hanya dapat terwujud melalui kesadaran diri dan melihat apa yang dapat aku lakukan --bukan mereka lakukan---dengan  lebih baik," ungkap Torrent.

 "By bringing the best version of yourself to your marriage each and every day, you're better equipped to face any challenges your relationship might encounter. Dengan menghadirkan versi terbaik dari diri Anda ke dalam pernikahan Anda setiap hari, Anda akan lebih siap menghadapi tantangan apa pun yang mungkin dihadapi hubungan Anda" (Ellie Nan Storck, 2023).

Ada beberapa saran untuk pasangan suami istri dalam meningkatkan kapasitas dan potensi kebaikan diri. Agar masing-masing Anda berdua menjadi versi terbaik bagi diri maupun pasangan.

  • Pahami Diri Anda Sendiri

Sebelum Anda menuntut apa pun dalam pernikahan, cobalah melihat ke dalam diri sendiri. Pahami kondisi diri Anda sendiri, agar dapat berproses dan berubah menuju versi terbaik bagi diri sendiri, bagi pasangan, maupun bagi kehidupan pernikahan.

"Orang-orang selalu mengatakan bahwa kunci kebahagiaan adalah komunikasi", ujar Torent. "Tetapi komunikasi yang baik harus dimulai dengan memahami diri sendiri. Ini memerlukan tanggung jawab atas pikiran dan tindakan Anda, serta melakukan aktivitas untuk menjadi versi terbaik dari diri Anda setiap hari," ungkap Torrent.

  • Membangun Kebiasaan Sehat

Nan Storck menyatakan, "Kebiasaan diri yang sehat adalah fondasi dari setiap hubungan pernikahan yang sehat". Jika pasangan suami istri bersama-sama berusaha membangun kebiasaan sehat, mereka akan mampu menjalani kehidupan berumah tangga dengan sehat pula.

Kebiasaan yang sehat meliputi kebiasaan komunikasi yang sehat, kebiasaan interaksi yang sehat, kebiasaan keuangan yang sehat, kebiasaan spiritual yang sehat, dan sebagainya. Ini adalah bagian dari cara meningkatkan kapasitas dan potensi diri, yang akan berkorelasi dengan kebahagiaan pernikahan.

  • Mengambil tanggung jawab

Ambil tanggung jawab, dan jangan melarikan diri dari tanggung jawab. Seseorang disebut dewasa, salah satunya adalah dari kemampuan bertanggung jawab. Dalam kehidupan berumah tangga, suami dan istri harus belajar untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab. Bukan pribadi yang menuntut tanggung jawab dari orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun