Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Keprihatinan, Patut untuk Dibukukan

10 April 2022   17:45 Diperbarui: 10 April 2022   17:52 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah-kisah inilah yang melatarbelakangi kehadiran buku edukasi berjudul "Mendidik Generasi, Meraih Mimpi". Jeminah menceritakan, fokus adalah kunci keberhasilan menulis buku. Dirinya memiliki sangat banyak kegiatan. Bukan saja sebagai guru, namun juga sebagai Pandita Buddha yang harus memberikan pencerahan kepada umatnya.

"Jangan hanya menjadi pembaca. Jadilah penulis", ujar Jeminah. Hal ini menjadi cara Jeminah untuk menjaga spirit menulis. Selama ini ia memiliki perpustakaan baik di rumah maupun di sekolah. Ia mengoleksi danmembaca banyak buku. Sangat sayang jika hanya berhenti menjadi pembaca buku. Harus meningkat menjadi penulis buku.

Meski didera kesibukan, Jeminah membuktikan bisa menyelesaikan buku dan menerbitkannya. Kini dirinya sudah mulai menulis buku kedua. Luar biasa.

Ela Faisah : Banyak Guru Tidak Siap Menyambut Era Revolusi Industri 4.0

"Semua guru harus menyadari bahwa zaman benar-benar telah berubah, yang menghajatkan penyesuaian dalam proses pendidikan dan pengajaran" --Ela Faisah, 2022.

Ela Faisah adalah guru di SDN Ciseureuh, Cianjur, Jawa Barat. Kendati berada di wilayah Jawa Barat, namun lokasi sekolah tempatnya mengajar masih terkendala oleh banyak hal. Salah satunya adalah jaringan internet yang tidak stabil.

Ela menyatakan, menjadi guru harus bisa berbenah menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Guru tidak bisa lagi mengajar dengan pola lama, yang hanya berbentuk komunikasi satu arah. Generasi baru yang lahir di era revolusi industri 4.0 memiliki corak yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya.

Semua guru harus menyadari bahwa zaman benar-benar telah berubah, yang menghajatkan perubahan pula dalam proses pendidikan dan pengajaran. Yang harus berubah pertama kali adalah mindset guru. Tidak boleh jumud dan ketinggalan zaman. Murid di era 4.0 sangat cepat beradaptasi dengan kecanggihan teknologi. Jika guru tak mampu menyesuaikan diri, akan kalah oleh murid.

Berbagai realitas keterbatasan dalam dunia pendidikan menjadi dorongan untuk menulis. Ia merasa tidak etis jika 'mengajari' atau memberi tahu para guru --terlebih yang senior, dalam membangun mindset. Dengan menulis, ia merasa lebih leluasa untuk bertutur dan mengemukakan pendapat.

Ela berharap tulisannya bisa menjadi sumbangsih untuk para guru dan untuk dunia pendidikan pada umumnya. Melalui buku berjudul "Mengubah Mindset Guru di Era Revolusi Industri 4.0" ini, Ela berharap para guru bisa terus belajar dan berusaha menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman.

Disiplin dengan jadwal menulis adalah salah satu kunci Ela untuk menyelesaikan naskah bukunya. Terlebih karena sudah ada outline, membuat dirinya lebih mudah untuk menuangkan ide ke dalam tulisan. Outline buku sangat penting untuk memandu proses penulis buku yang memakan waktu lebih dari sebulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun