Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Tega", Kunci Mengatasi Kecanduan Gadget pada Anak Kita

20 Agustus 2019   19:43 Diperbarui: 21 Agustus 2019   01:46 7018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: dnaindia.com

Kehadiran gadget dan internet tidak didesain untuk mereka, namun ternyata mereka --anak-anak itu--- yang menjadi korbannya. Jika orangtyua tidak mengetahui apa bahaya gadget dan bahaya kecanduan gadget pada anak, maka mereka tidak mengerti pula urgensi pembatasan.

Di antara contoh edukasi yang harus diberikan kepada anak-anak terkait gadget adalah perbedaan orang dewasa dengan anak-anak. Sering muncul pertanyaan pada anak, "Mengapa ayah dan ibu boleh menggunakan gadget, sedangkan aku tidak boleh menggunakan?" Menghadapi pertanyaan seperti itu, orangtua harus menjawab dengan tepat. 

Tidak boleh menjawab secara asal-asalan atau sekedar menunjukkan kekuasaan sebagai orangtua dengan model jawaban "pokoknya". Misalnya, "Pokoknya kamu tidak boleh", atau "Pokoknya bapak dan ibu boleh".

Erqi bertanya kepada kami, mengapa ayah dan ibu boleh menggunakan gadget? Maka kami tunjukkan kepadanya apa yang kami lakukan dengan gadget. 

Saya tunjukkan bahwa saya membuat konten tausiyah, konten dakwah, konten edukatif untuk dishare ke berbagai medsos sertagrup-grup chatting, dengan menggunakan gadget tersebut. Termasuk menggunakan gadget untuk menjawab pertanyaan konsultasi keluarga, juga menggunakan gadget untuk jualan online.

Istri saya pun menunjukkan hal yang serupa. Maka Erqi menjadi mengerti, apa perbedaan kami selaku orang dewasa dengan dirinya selaku anak-anak dalam penggunaan gadget.

Ketiga, gemarkan membaca buku dan berkegiatan kreatif

Dunia anak adalah berimajinasi, bermain dan berkreasi. Maka, larangan atau pembatasan penggunaan gadget harus disertai dengan penyaluran yang produktif. Agar tidak terjadi pemandul;an potensi pada anak. Buat mereka gemar membaca buku atau ensiklopedia, sesuai usia mereka. 

Buat mereka gemar berkegiatan kreatif dengan aneka sarana. Ini akan mengisi hari-hari mereka, semenjak masih di rumah belum masuk sekolah, maupun ketika sudah mulai menginjakkan kaki ke playgroup, TK, SD dan sekolah menengah.

Ada sangat banyak buku serta ensiklopedi bermutu sekaligus menyenangkan untuk dibaca anak-anak. Jika anak gemar membaca, maka pikiran mereka akan terarah. Otak mereka akan terisi dengan ilmu pengetahuan yang diperlukan. 

Mereka akan asyik dengan tumpukan buku serta ensiklopedi yang membuat waktu mereka termanfaatkan secara positif. Sangat berbeda dengan sifat gadget yang menuntut pemuasan secara liar dan tak ada batasan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun