Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

"Tega", Kunci Mengatasi Kecanduan Gadget pada Anak Kita

20 Agustus 2019   19:43 Diperbarui: 21 Agustus 2019   01:46 7018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: dnaindia.com

Untuk masyarakat Amerika dan Kanada, telah ada rekomendasi dari The American Academy of Pediatrics (2013) dan Canadian Pediatric Society (2010) terkait batasan waktu maksimal penggunaan gadget pada anak. 

Menurut dua lembaga tersebut, anak-anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya tidak dibiarkan bermain gadget sendirian, termasuk TV, smartphone dan tablet. 

Anak-anak usia 2 sampai 4 tahun: kurang dari satu jam sehari. Usia 5 tahun ke atas: sebaiknya tidak lebih dari dua jam sehari untuk penggunaan rekreasional, di luar kebutuhan belajar.

Jika anda ingin menerapkan rekomendasi tersebut, harus disertai satu syarat: bahwa anda mampu memastikan batasan tersebut dipenuhi. Caranya adalah dengan mendampingi anak saat diberi kesempatan menggunakan gadget. 

Jika anda tidak bisa mendampingi dan tidak mampu memastikan terpenuhinya batasan tersebut, maka keputusan anda memberikan waktu menggunakan gadget pada anak-anak sangat beresiko. Selain membuat mereka kecanduan, anda juga tidak mengetahui apa saja yang mereka akses dengan gadget.

Maka nomer satu harus ada kesamaan pandangan dari ayah dan ibu dalam membuat batasan dan menerapkan aturan terkait family time serta screen time. 

Setelah ada aturan yang disepakati, harus diterapkan secara tegas tanpa kompromi. Semua demi kebaikan anak-anak di masa sekarang maupun masa depan.

Kedua, edukasi sepanjang hari

Orangtua bukan hanya bisa melarang dan membatasi, namun harus mengedukasi. Inilah sisi yang membuat aturan menjadi seimbang dan dipahami. Anak-anak tidak hanya menerima dan menjalnkan aturan, namun mengerti esensi dari aturan tersebut. 

Namun yang harus mendapat perhatian lebih awal justru edukasi pada orangtua itu sendiri. Sebelum mengedukasi anak, orangtua harus sudah mengerti berbagai hal yang diperlukan dalam mengedukasi anak-anaknya.

Sebagai contoh, orangtua harus mengerti persis apa bahaya gadget bagi anak-anak. Terlebih lagi, apa bahaya kecanduan gadget bagi anak-anak. Hal ini akan membuat orangtua benar-benar tersadarkan, bahwa gadget dan internet bukanlah hal yang ramah dan aman untuk anak-anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun