Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sepuluh Keterampilan Ini Harus Dimiliki Suami

11 Juni 2018   05:47 Diperbarui: 11 Juni 2018   07:28 3988
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: infograph.venngage.com

Interaksi antar anggota keluarga dalam kehidupan sehari-hari selalu membuka ruang untuk adanya konflik antara satu dengan yang lainnya. Sebagai pemimpin keluarga, suami harus mampu mengelola konflik keluarga dengan bijak dan dewasa. Tidak membiarkan keluarga berada dalam konflik berkepanjangan yang membuat kehidupan tidak produktif. Suami perlu belajar mengetahui teknik resolusi konflik, dan bisa mengaplikasikan dalam kehidupan keseharian.

Ketrampilan mengelola konflik keluarga, sebagiannya merupakan ilmu yang bisa dipelajari, sebagian merupakan seni yang harus didalami, dan seiring berjalannya proses akan membentuk pengalaman. 

Apabila pengalaman ini konsisten maka akan membentuk ketrampilan. Sebagai ilmu, resolusi konflik banyak dibahas oleh para ahli komunikasi maupun ahli psikologi. Ada sangat banyak pengetahuan bermanfaat tentang teori menyelesaikan konflik secara dewasa. Itu semua memberikan keluasan wawasan dalam memahami berbagai teknik menyelesaikan konflik.

Sebagai seni, manajemen konflik memerlukan sentuhan perasaan dalam menjalankannya. Memerlukan sentuhan rasa dalam menentukan waktu yang tepat, suasana yang tepat, cara yang tepat, di sini letak seni mengelola konflik. Hendaknya para suami selalu berusaha untuk belajar ilmu dan seni menyelesaikan konflik untuk bisa diterapkan dalam kehidupan keluarga.

Keenam, Ketrampilan Mengekspresikan Cinta

Suami hendaknya menjadi pusat kebahagiaan keluarga. Diperlukan ketrampilan untuk mengekspresikan cinta, baik kepada istri maupun kepada anak-anak. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak dijumpai istri yang merana, merasa tidak dicintai oleh suami, padahal saat dikonfirmasi, suami menyatakan ia mencintai istrinya sepenuh hati. Suami meresa sudah menunjukkan cinta ---dengan caranya;. Ternyata ekspresi cinta suami tidak sesuai dengan harapan dan tipe bahasa cinta yang dimiliki istri.

Sebagai contoh, istri yang bahasa cintanya adalah 'waktu berkesan', akan tetap merasa ditelantarkan suami walaupun sang suami setiap hari siang malam sibuk bekerja keras mencari nafkah demi untuk menyenangkan istri. Istri tetap merasa tidak dicintai walau sebanyak apapun suami memberi hadiah setiap hari. Untuk istri yang bahasa cintanya 'waktu berkesan', akan lebih senang jika ketika suami pulang ke rumah, langsung duduk di sampingnya, menemaninya, mendengarkan cerita-ceritanya, dan tampak antusias memperhatikan cerita istri.

Untuk tipe ini, istri tidak terlalu peduli apakah suami pulang membawa hadiah atau tidak, apakah suami membantu kesibukannya di dapur atau tidak. Yang paling penting adalah ditemani oleh suami. Diantar saat berangkat, dijemput saat pulang, ditemani jalan-jalan, adalah hal yang sangat membahagiakan istri dengan tipe bahasa cinta 'waktu berkesan'. Yang diperlukan dari suami adalah kebersamaan.

Berbeda lagi dengan istri yang bahasa cintanya adalah 'kaya-kata apresiasi'. Dengan tipe ini, istrisangat ingin mendengarkan kata-kata penuh rayuan dari suami, kata-kata romantis, pujian, kalimat kerinduan, pusi cinta, dan lain sebagainya. Berbeda pula dengan istri yang bahasa cintanya 'hadiah', ia merasa sangat dicintai apabila sering mendapatkan hadiah dari suami.

Demikian pula istri yang memiliki bahasa cinta 'sentuhan fisik', ia akan tetap merana walaupun setiap hari diberi hadiah istimewa oleh suami. Bahasa cinta 'sentuhan fisik' lebih membutuhkan kedekatan fisik dengan suami, senang disentuh lembut, dibelai mesra, sering dikecup dan dipeluk hangat. Hal itu jauh lebih membahagiakan istri daripada aneka jenis hadiah.

Jadi, agar bisa memiliki ketrampilan mengekspresikan cinta, suami perlu mengetahui apa tipe bahasa cinta istri. Jika tidak mengetahui, bisa membuat sang istri merasa tidak dicintai, walaupun dirinya sudah merasa mengekspresikan cinta setiap hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun