Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Tiga Langkah Mudah Membuat Buku

11 Juni 2017   20:25 Diperbarui: 13 Juni 2017   15:19 3606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wonderful family series. Dokumentasi pribadi

Jika anda penulis pemula dan belum dikenal memiliki karya tulis, biasanya penerbit mayor menghendaki proposal dari anda untuk diajukan. Jika anda sudah dikenal oleh penerbit mayor, maka mereka tidak memerlukan proposal dari anda. Bahkan mereka akan mengajukan proposal kepada anda untuk menuliskan sejumlah tema yang mereka perlukan.

  • Membuat Perjanjian dengan Penerbit

Biasanya penerbit mayor sudah memiliki format perjanjian untuk disepakati bersama penulis. Sebagai penulis anda berhak melakukan negosiasi atas poin-poin yang ada dalam perjanjian itu. Intinya adalah, kerja sama saling menguntungkan kedua belah pihak. Termasuk di dalam perjanjian ini adalah, apakah sistem pembayaran secara bayar putus, atau dengan royalti.

  • Pantau Proses di Penerbit Mayor

Proses penerbitan buku di penerbit mayor itu antri. Bahkan kadang-kadang lama, sampai penulis tidak sabar. Di penerbitan mayor, mereka memiliki sangat banyak variabel untuk menentukan buku mana dulu yang akan diterbitkan. Maka harus rela antri untuk menunggu jadwal terbitnya buku anda; dan anda harus terus memantau prosesnya. Jangan sungkan menelpon untuk menanyakan sudah sampai dimana proses penerbitan buku anda.

Ada sangat banyak model pemasaran buku. Secara sederhana kita bagi tiga saja, yaitu model offline, model online, dan gabungan dari keduanya. Yang dimaksud model offline adalah penjualan langsung kepada konsumen, baik melalui penjualan door to door, melalui toko buku mainstream, toko buku keliling, pasar, pameran buku, dan lain sebagainya. Yang dimaksud model online adalah penjualan menggunakan sarana internet, baik dijual melalui berbagai toko online, atau model penjualan melalui jaringan fesbuk, instagram, twitter, web, blog, grup whatsapp, dan lain sebagainya.

Sedangkan yang ketiga adalah menggabungkan model offline dengan model online. Cara-cara pemasaran offline dilakukan, namun juga menempuh pemasaran melalui sarana online, dalam rangka meraih pangsa pasar seluas-luasnya. Pilihan manapun, selalu ada keuntungan dan kerugian, selalu ada kelebihan dan kekurangan.

Demikianlah proses pembuatan buku secara sekilas, bermula dari pengalaman saya menulis 46 judul buku yang sudah terbit dan dijual di pasaran. Semoga ada manfaatnya.

Bontang, 15 Ramadan 1438 H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun